Sabtu, 14 Mei 2011

Seputih Salju, Setinggi Bintang (PART 4)

Diposting oleh nonomiya mizumi di 15.21 0 komentar
yap yap, balik lagi nih..maaf yah ngaret.well, enjoy it girls ! :)

Nathan melirik icha dan tersenyum. Icha terkesima sejenak, dan merasa jika senyuman nathan kali ini berbeda. Icha merasa hangat, nyaman bertolak belakang banget dari tatapan nathan tadi siang. Baru kali ini icha melihat nathan tersenyum seperti itu. Icha merasa ada sedikit rasa nyaman dan hangat yang ia lihat dari sosok seorang nathan.


####

yap, kali ini icha memang benar terkesima sama senyumnya nathan. Namun, ia tak mau menjadi "benar-benar" terkesima, karena menurutnya the orion's hanyalah sebuah komplotan cowok yang bisanya cuma nyari onar dan menang tampang, masalah harta? itu kan harta orang tua mereka bukan harta dari jerih payah mereka sendiri. Dan nathan merupakan salah satu anggota the orion's, jadi asumsi icha barusan berlaku untuknya. Nathan yang semenjak tadi masih tersenyum pada icha, kini kembali melihat ke depan fokus mengendarai mobilnya.

"cha, kok diem aja sih?" tanya nathan tiba-tiba yang memecahkan suasana sunyi itu.

"hah? umm..gpp kok." jawabnya bingung.
*ahelah, rese nih, ngapain sih gue? pake acara diem begini? ntar kalo dia ngira gue salting gimana? aduh, bego bgt gue...* gerutunya dalam hati.

"hahaha, bener gpp? terpesona yah sama senyum gue tadi?" ujar nathan lalu tertawa kecil.

"ih apa sih lo? pede amat, hahahaha..." tukasnya, icha tertawa lepas.

"hahahaha, eh itu pantinya kan?" ujar nathan yang menunjuk ke suatu tempat kecil namun terlihat asri karena banyak tanaman hijau yang diletakkan di pekarangan rumah tersebut.

"iya, kok tau?" tanya icha yang mengernyitkan dahinya dan melirik nathan penasaran.

"hahaha, apa sih yang gue gak tau cha?" jawabnya santai.
*jelas lah gue tau, lo orang yang gak tau kenapa sering lewat di dalam pikiran gue dan gak pernah bisa ilang ! gue pengen bgt bisa kenal lebih deket sama lo cha* gumamnya dalam hati.

"yaudah yuk turun, kayanya udah pada nunggu tuh." lanjutnya.

"iya" jawab icha sambil tersenyum.

Mereka pun turun dari mobil, dan terlihat kerumunan anak kecil yang mulai berlari menghampiri icha lalu memeluk kakak kesayangan mereka itu. icha pun membalas pelukkan mereka dengan erat dan penuh kasih sayang seperti layaknya pelukan seorang kakak pada adik kandung kesayangannya. Nathan yang sedari tadi berdiri tepat di belakang icha memandangi icha dalam-dalam, *hebat,tulus bgt nih cewek sayang sm anak-anak panti. salut gue* seketika untaian kalimat itu muncul dan mendekam di benak nathan yang membuatnya semakin ingin mengenal sosok icha.

"kak icha apa kabaaar? kangen kakak...huaaaaa." ujar salah satu anak panti yang bernama amel. amel adalah anak panti yang paling dekat dengan icha dan paling manja sama icha. ia menangis dan memeluk icha erat-erat.

"loh, kok amel nangis? kenapa deh? ada yang nakal sama amel? siapa, bilang sm kak icha nanti biar kakak smack down." candanya pada amel, yang membuat amel tersenyum kembali. sedangkan nathan hanya tertawa.

"hahaha. kk bisa aja, engga kok kak, cuma kangen aja sama kak icha." jawab amel polos.

"kakak juga kangen kok sama amel, sama kalian semua juga" ujar icha.

"kak, itu siapa? pacar kakak ya?" tanya amel penasaran sambil menunjuk nathan yang berdiri di belakang icha.

seketika icha pun menoleh ke arah nathan dan menatap nathan, wajahnya kini bersemu merah. Nathan hanya tersenyum dan dengan cepat ia menganggukkan kepalanya yang mengartikan "iya".

"hah? bener kak? kk pacarnya kak icha?" tanya amel lagi.

"ih, apaan sih lo tan?" gerutunya pada nathan, wajahnya masih bersemu merah.

"hahahaha..bercanda kok gue" balas nathan yang masih tertawa.

icha terdiam dan menundukkan kepalanya, wajahnya semakin merah..icha bingung sendiri jadinya, entah mengapa ia tidak bisa mengatakan "tidak" atas pertanyaan amel tadi. tapi tidak memungkinkan juga bila ia mengatakan "iya", toh ia sama sekali tidak memiliki hubungan khusus dengan nathan, jangankan hubungan, perasaan untuk nathan saja tidak ada.

"kk bercanda kok, kk cuma temennya kak icha aja.nama kk..nathan." lanjutnya, kemudian ia melirik icha dan tersenyum.icha hanya membalas menatap mata nathan dan membalas senyum nathan itu.

"kak, amel udah lama nih gak liat kk main piano. ayo dong kak, main piano lagi" pinta amel manja, sambil menarik ujung baju seragam icha.

"lo bisa main piano cha? kok gue gak tau?" ujar nathan.

"yee kk kemana aja? katanya temennya kak icha, masa gak tau? kak icha jago bgt loh main pianonya, iya kan cha?" puji amel sambil melirik icha.

"hahaha..engga jago kok, biasa aja." tukasnya lugu.

"ayolah kaaaaak, main lagi...ya ya ya?" pinta amel pada icha.

"iya iya, kk main deh" ujar icha menyerah.

"ye ye ye..asik asik, ayok kak nathan." ajak amel yang menarik tangan nathan dan menuntunnya ke ruang tengah.

Ruangan tengah panti ini sangat sederhana, cat temboknya berwarna coklat muda, lantai keramiknya berwarna putih bersih, di dindingnya terdapat beberapa foto anak-anak panti yang di bingkai dengan sangat serasi. Di tengah awang-awang ruangan terdapat lampu berbentuk bunga yang di gabung dengan kipas. Terdapat pula bangku-bangku yang terdapat motif dan ukiran tradisional serasi dengan mejanya. Terdapat satu televisi di sudut ruangan itu. dan di tengahnya berdiri tegak sebuah piano tua namun kondisinya masih bagus. Dihampirinya piano itu oleh icha, lalu dengan perlahan ia duduk di sebuah kursi kecil dan berhadapan dengan piano tua itu. jari lentiknya mulai menyentuh piano tersebut dan melantunkan sebuah lagu.

♫♫♫
Memandang wajahmu cerah
Membuatku tersenyum senang
Indah dunia
Tentu saja kita pernah mengalami perbedaan
Kita lalui

♫♫♫

seketika ruangan itu sunyi sesaat dan mereka terhanyut dalam lagu yang di lantunkan oleh icha, sangat merdu. Nathan terkejut, kagum, takjub, dan rasanya tak ingin berhenti mendengar icha menyanyi dan bermain piano. sungguh suatu bakat yang mengagumkan* pikir nathan.

♫♫♫
ku kan setia menjagamu
Bersama dirimu dirimu
Sampai nanti akan s’lalu
Bersama dirimu

♫♫♫

Sampai akhirnya selesai, mereka semua meberikan tepuk tangan yang meriah untuk icha.
Nathan masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, suatu permainan yang mengagumkan dari seorang gadis polos dan pendiam itu. Seketika nathan melangkahkan kaiknya menuju piano itu lalu duduk di sebelah icha,icha reflek tersentak kaget karena nathan tiba-tiba duduk di sampingnya. Mereka saling pandang dan nathan lagi-lagi tersenyum kecil. icha hanya diam tak tahu harus berbuat apa, ia gugup karena jarak antara ia dengan nathan sangat dekat.

"tan, lo ngapain deh?" tanyanya.

"mau main lah, masa mau makan." jawab nathan sambil tertawa.

"oh yaudah, bilang kek, jadi kan gue bisa minggir." ujar icha yang perlahan beranjak dari kursi kecil piano itu.

"tunggu...mau kemana cha?" tukas nathan yang tiba-tiba menarik pergelangan tangan icha dengan lembut dan menghentikan langkah icha. lagi-lagi icha takjub, suhu badannya panas dingin, ia lebih memilih diam karena takut nantinya ia jadi salah tingkah. Seluruh pasang mata di ruangan itu melihat kepada icha dan nathan secara bergantian.

"kan lo mau main, yaudah gue minggir.." jawab icha lembut.

"sini aja, gue mau main berdua sama lo..gue baru tau kalo ada cewek polos,lugu,pendiem kaya lo bisa main musik dan menghasilkan rangkaian melodi dengan sangat indah." jelas nathan sambil menatap icha dalam-dalam.

"eng..tapi tan..." icha ragu, wajahnya kini merah kembali..

"udah gpp kak, main bareng yaaaah..plis, buat kita..." ujar amel manja.

*icha bimbang, selama ini ia tak pernah bermain piano bersama seorang cowok, kecuali ayahnya..namun, ia melihat mata amel yang terlihat seperti ingin sekali melihat permainan duet icha dan nathan* icha pun setuju.
icha menganggukkan kepalanya yang mengisyaratkan "iya" lalu kembali duduk di kursi kecil itu. Nathan mulai menyentuh satu persatu bagian piano tersebut membentuk suatu rangkaian musik yang indah, icha mengetahui lagunya dan mulai mengikuti nathan.

♫♫♫
Aku yang pernah engkau kuatkan
Aku yang pernah kau bangkitkan
Aku yang pernah kau beri rasa

♫♫♫

Ruangan itu kini kembali terhanyut dalam alunan musik indah yang dihasilkan oleh permainan duet icha dan nathan. Semua mata hanya tertuju dan terfokus pada satu arah yaitu Nathan,Icha dan piano tua itu.

♫♫♫
Kapan lagi kutulis untukmu
Tulisan-tulisan indahku yang dulu
Pernah warnai dunia
Puisi terindah ku hanya untukmu

♫♫♫

Seselesainya mereka bermain piano, sekali lagi ruangan yang tadinya sunyi itu kini menjadi ramai oleh tepuk tangan dari anak-anak panti. Icha tertawa lepas seketika wajahnya memancarkan rasa bahagia yang luar biasa, Nathan memperhatikan senyuman icha itu dan terkesima sangat sangat terkesima. *CANTIK* Pikirnya.

"keren cha, gak nyangka gue..itu lagu kan susah. kok lo bisa langsung reflek ngikutin gue sih?" tanyanya takjub.

"ah biasa aja kok, itu lagu yang biasa gue mainin sama ayah." jawabnya santai.

"hebat kak, merdu banget !" seru amel dari kerumunan anak panti lainnya yang spontan langsung berlari dan memeluk icha.

icha tertawa lagi dan membalas pelukan amel dengan sangat erat, ia melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 5 sore. Itu berarti ia harus pulang.

"kk harus pulang nih,udah sore" ujar icha.

"yaaaaaah....." jawab anak-anak panti serentak menandakan kekecewaan.

"udah sore soalnya, besok lusa kk kesini lagi kok.. oke?"

"yah yaudah deh kak, janji ya main kesini lagi?" ujar amel

"iya, kk janji.." jawab icha yang mengelus-elus kepala amel.

"yuk cha, gue anterin pulang" tukas nathan.

"kak nathan, nanti main kesini lagi yaaa? janji?" pinta amel yang langsung memeluk nathan.

"iyaaa..." jawabnya sambil memeluk amel, rasanya baru pertama ini ia memeluk seorang anak kecil dan merasakan layaknya seperti seorang kakak. bahagia, rasanya.
Nathan dan Icha berpamitan dan masuk ke mobilnya. lalu mengantar icha pulang.

####
Akhirnya mereka tiba di depan rumah icha. Rumah icha tidak terlalu besar, terdapat halaman yang kecil cukup untuk meletakkan beberapa tanaman, pagarnya berwarna putih, cat tembok rumahnya berwarna krem. Meskipun kecil namun terlihat asri dan nyaman.
Nathan keluar dari mobilnya lalu membukakan pintu mobil untuk icha.

"makasih ya tan." ujar icha yang kemudian tersenyum manis, dan berhasil membuat nathan terenyuh dalam senyumannya.

"woles aja kali cha, gue yang harusnya makasih baru kali ini gue ke panti asuhan. dan menurut gue itu seru, asik, gue jadi tau semuanya..itu karena lo."

wajah icha lagi-lagi bersemu merah dan menunduk, ia gugup tubuhnya berkeringat dingin, hatinya bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi?

"hahaha, kok diem gitu sih cha? tersanjung ye gue puji? hahahaha" lanjutnya sambil mengacak-acak rambut icha dengan lembut.

"yee apa sih? biasa aja kok..weee..hahahaha" tukasnya lalu tertawa lepas.
Setelah sesaat mereka tertawa bersama, nathan mengeluarkan handphone miliknya.

"cha, kalo boleh..gue minta nomer lo dong.."

icha tersentak kaget, namun dengan spontan ia memberikan nomornya dengan mudah dan tanpa rasa ragu.

"yaudah ya, gue pulang dulu..makasih loh buat nomernya.." lanjutnya, kemudian ia mengacak-acak rambut icha lagi.

"iiiih..nathaan..rese lo ah.." sentaknya sambil tertawa.

"hahaha..biarin weee..." jawab nathan meledek, sambil melangkahkan kakinya masuk ke dalam mobil. ia menyalakan mesin mobilnya.

"daaah ichaaa...." ujarnya.

"byeee..." balas icha tersenyum.

Icha masuk ke dalam rumahnya dan menuju kamarnya, direbahkannya tubuh mungilnya itu di atas kasur lalu pikirannya menerawang jauh mengingat kembali masa-masa yang baru di alaminya dengan nathan saat di panti tadi. Namun, icha terusik oleh bayangan tugas matematika yang harus di kumpulkannya esok hari. Ia bergegas ke kamar mandi untuk mandi, setelah itu ia duduk diam di depan meja belajarnya membuka beberapa buku matematika dan mulai mengerjakan soal-soal itu.Setelah kira-kira 1 jam-an ia mengerjakan soal-soal itu, handphone-nya berdering..

unknown number is calling...
begitulah yang muncul di layar kaca handphone icha.

"siapa sih nih? ganggu aja, gak tau orang lagi ngerjain tugas apa ya?" ujarnya kesal, lalu diambilnya HP itu kemudian ia menjawab telepon itu.

"Halo..?" ujar seseorang dari seberang sana.
Icha seperti mengenal suara itu..tapi apa mungkin?

"haloo? chaaa? helloooooouuuu? woy woy woy..ini gue nathan" sentaknya di telepon.

"hmmph..iya iya gue icha, gue denger kok, kaya di hutan aja sih ngomongnya." protes icha.

"hahaha..sori, abisnya lo gak jawab-jawab sih."

"umm..kenapa tan? kok telpon?" tanya icha lugu sambil memutar-mutar pensil yang sedang dipegangnya.

"eng..gak, cuma mau cek aja kok. udah ya, bye." jawab nathan tergesa-gesa lalu mematikan teleponnya. ia merasa kikuk dan gugup, makanya ia menutup teleponnya.

call end..
begitulah yang tampak dalam layar kaca HP icha.

"dih, aneh amat sih nih orang." ujarnya kesal.

icha termenung sesaat, ia kembali merebahkan tubuh mungilnya dan bersandar pada satu boneka bantal berbentuk sapi. Pikirannya kembali menerawang jauh, ia kembali memikirkan saat-saat dipanti bersama nathan. Hatinya merasa senang mendapat telepon dari nathan namun juga merasa bingung, mengapa nathan menelponnya hanya cuma sebentar? apa ia hanya ingin membuat dirinya percaya diri? ah sudahlah..ia terlalu letih memikirkan dan menebak semua itu. Ia terlelap dan masuk dalam dunia mimpinya.


####
TOK..TOK..TOK..TOK..

"icha..bangun sayang..nanti kamu telat loh" terdengar suara seorang wanita paruh baya mengetuk pintu kamar icha dan memanggil icha.

"iya mah..icha udah bangun.." jawab icha sambil mengucek matanya .

Dan icha mengambil HP di meja dekat tempat tidurnya. ia bermaksud untuk melihat pukul berapa sekarang, dan ternyata pukul 06.45 ! Icha panik, lalu bergegas beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi. Tak lama kemudian, Ia keluar dari kamar mandi lalu memakai seragam, dan segera berangkat ke sekolah. Rumahnya memang tidak terlalu jauh dari sekolah, namun butuh waktu 15 menit untuk sampai disana. Icha terus berlari dan sesekali pandangannya tertuju pada jam di pergelangan tangannya., sampai pada akhirnya ia melihat pak satpam yang sedang ingin menutup gerbang sekolahnya.

"eeehhh...pak..pak...pak..nanti dulu pak, saya mau masuk" ujar icha dengan nafas yang terengah-engah.

"ya ampun neng, udah jam berapa ini?" tukas satpam penjaga sekolah itu.

"iya saya tau pak, tapi kan.." belum selesai icha ngomong, udah dipotong sama pak satpam yang berkumis tebal itu.

"maaf neng, tapi peraturan ya tetap peraturan.kamu harus tunggu diluar setelah 2 jam pelajaran berakhir." Ulas pak satpam itu yang gayanya sudah seperti membacakan undang-undang negara.

"yah ampun paak...baru sekali ini saya telat.." rengek icha pada satpam itu.

"maaf neng, tapi saya gak bisa" satpam itu tetap bersikukuh.

Akirnya icha menyerah dan berdiri di depan pagar, menunggu ada keajaiban yang bisa membuatnya masuk kelas. Tak lama kemudian, terlihat ada sebuah mobil jaguar berwarna silver menuju ke arah icha berdiri. Mobil itu berhenti lalu, pintu mobil itu mulai terbuka, perlahan sosok cowok dari balik pintu mobil itu semakin jelas..VANO ! mobil itu milik vano. vano menghampiri icha dan pak satpam itu.

"pak, bukain pintunya..gue mau masuk.."

"maaf den, tapi sudah peraturan sekolah..saya tidak bisa membukakan pintunya."

"lo mau gue pecat? cepet bukain pintunya !" paksa vano yang menatap satpam itu dengan gerang.

"aaa..anu..den." ujar satpam itu gelisah.
karena tidak tahan dengan sikap vano yang menyebalkan itu, icha pun berdiri di depan satpam itu lalu menghadap vano.

"heh..gue tau ya, lo itu anak dari donatur sekolah..tapi bukan berarti lo bisa seenaknya !" sentak icha sebal, ia menatap vano dalam-dalam dan amarahnya semakin memuncak ketika vano hanya mengabaikan omongannya dan kembali bertatap muka dengan satpam itu.

"HEH, GUE NGOMONG SAMA LO !" ujar icha semakin gerang.

"sori, urusan lo apa ya? mau ngomong? ngebet banget pengen ngomong sama gue lo ya?" jawab vano pede.

"dih, ogah ! amit-amit deh, ih...." tukas icha.

"apa kata lo? amit-amit? dasar cewek kampung !" balas vano kesal.

"heh, cowok sok kaya ! sok berkuasa ! sok ganteng padahal mah engga ! ih.." ujar icha yang bertambah gusar.

Suasana kini ricuh karena perdebatan hebat antara icha dan vano, sang satpam pun tidak berani melerainya. Sampai pada akhirnya guru fisika pun menghampiri mereka karena mendengar kericuhan dari luar. Tanpa basa-basi pak gatot pun memberikan hukuman pada mereka. BERJEMUR DI LAPANGAN SEKOLAH SAMBIL HORMAT BENDERA SELAMA 1 JAM !

"aih..bapak jahat amat deh..jangan 1 jam lah pak, 10 menit aja ya?" pinta icha.

"ah lenjeh banget lo jadi cewek, 1 jam aja gak kuat" ledek vano.
icha hanya cemberut dan berusaha meredam amarahnya, takut kalo hukumannya ditambah lagi sama pak gatot.

"sudah sudah, cepat kalian berdiri di lapangan. dan hormat pada bendera !" tegas pak gatot, yang mebuat icha dan vano spontan berlari menuju lapangan lalu hormat pada bendera.

Mereka berdiri berdampingan, vano berniat usil pada icha. Vano menggeser badannya agar lebih dekat dengan icha. Icha tersentak, lalu menatap vano denga tatapan heran,bingung plus takut.

"ng..ngapain lo deket-deket gue?" tanya icha gugup.

"dih, pede..siapa yang deket-deket lo, gue tuh kepanasan, tempat lo lebih adem." tukas vano.

*aneh banget sih nih cowok, jelas-jelas tempat gue sama tempat dia sama panasnya. the orion's itu gak ada yg beres kali ya? sikapnya aneh semua.* pikir icha. mereka saling pandang sebentar, namun vano cepat-cepat mengalihkan pandangannya dari icha. jantungnya berdegup kencang. *jantung gue kenapa sih nih? kaya mau lomba lari aja, masa ngeliat dia doang gue jadi kaya gini..ah bego bego..* gumamnya dalam hati.

"udah ah, jangan deket-deket gue lo." ujar vano sambil melangkah menjauh dari icha.

"dih apasih? lo yang jelas-jelas tadi deketin gue, haa..ngefans lo ya? bilang aja kali." canda icha.

"yee..amit-amit deh, masih banyak cewek yg lebih dari lo." tukas vano lagi.

Yap..Kini suasana menjadi sunyi kembali, tak ada perbincangan karena udara di sekitar mereka sangat panas, terik matahari sangat menyengat mereka. Rasanya tak tahan, berlama-lama seperti ini, pikir icha. sampai pada akhirnya bu resya, guru matematika mereka datang menghampiri mereka dan mengizinkan mereka untuk masuk ke kelasnya. saat sampai di kelas, semua mata tertuju pada icha dan vano..vano sih gak kenapa-kenapa, tapi wajah icha agak sedikit pucat. Tak lama kemudian, Bu resya masuk kelas dan menanyakan PR yang diberikannya 3 pekan lalu.

"Ya..silahkan kumpulkan PR kalian ke depan." perintah Bu Resya.

Serentak anak-anak maju ke depan meja guru untuk mengumpulkan tugas mereka, namun icha terlihat sibuk sendiri mengacak-acak tasnya. Rupanya ia mencari buku tugas matematikanya yang baru saja ia kerjakan kemarin malam. Icha berkeringat dingin, lalu ia maju kedepan dan menjelaskan bahwa bukunya tertinggal di ranjangnya ketika ia sudah menyelesaikan tugasnya, icha lupa memasukkannya ke dalam tas. Bu resya tidak mau mendengar alasan apapun. wajah icha pucat pasi, keringat dingin membasahi tubuhnya.

"siapa lagi di antara kalian yang tidak mengerjakan PR saya?" ujar bu Resya gerang.
seisi kelas terdiam dan tak lama kemudian, terlihat sebuah tangan yang terangkat, tangan itu milik vano !

"hmm..kamu sih sudah menjadi langganan, teman-teman sekelompokmu saja mengerjakan, kenapa kamu tidak?" tanya Bu Resya sambil menghampiri vano.

dengan santai dan tak berdosa, Vano menjawab, "males bu, mending nongkrong bareng temen". Semua murid terdiam, bagi mereka hal seperti itu sudah menjadi pemandangan yg tak asing lagi. Vano memang seperti itu, selalu menyepelekan pelajaran. Sementara, Icha yang tertegun diam masih berdiri kaku di depan meja guru, wajahnya masih pucat bahkan kini semakin pucat.

Amarah Bu Resya tak terbendung lagi, akhirnya Bu Resya memerintahkan Icha dan Vano untuk mengelilingi lapangan basket sebanyak 7 kali. Murid-murid pun protes, karena masalahnya Icha juga ikut terseret hukuman.

"Bu, jangan lah bu, kasian icha..mukanya udah pucet tuh bu.nanti kalo pingsan gimana?" ujar tiara khawatir.

"saya gak mau tau, dia itu sudah tidak mengerjakan tugas saya, cepat sana lari !" tegas Bu resya galak.

Akhirnya mereka berdua, berjalan ke tengah lapangan dan mulai berlari mengelilingi lapangan, bukannya serius berlari..mereka malah saling ledek. yang membuat kericuhan kembali terjadi.

"ah payah lo ! kejar gue sini kalo bisa, yang selesai 7 putaran duluan ditraktir yang kalah ! gimana?" ledek vano sambil berlari di samping icha.

"yee..rese lo ! gak tertarik gue sama taruhan lo !" tukas icha kesal sambil berlari, wajahnya masih pucat, ia merasa pusing sebenarnya. tapi ia berusaha menutupinya.

"alah..bilang aja takut lo..iya kan? takut kan? takut kalah sama gue?" ledek vano yang masih berlari di samping icha.

"engga takut gue sama lo, tapi gue gak tertarik sama taruhan lo buang-buang waktu gue aja." balas icha. kini pandangannya menjadi semakin redup. sesaat icha berhenti berlari dan memegangi kepalanya. Vano yang masih berlari menghampirinya dan meledeknya,tapi ia sadar jika ada yg berbeda dari wajah cewek mungil ini. wajah icha menjadi lebih putih dari biasanya lebih tepatnya pucat pasi.

"heh, kenapa lo? muka lo putih pucet gitu udah kaya mayat hidup jalan-jalan. kalo gak kuat berenti aja sono." ledek Vano.
*nih anak kenapa sih? jadi takut gue, takut dia kenapa-kenapa..* sesaat ia berpikir seperti itu, *ah apaan sih, bodo amat deh..lagian dia siapa gue coba?* terjadi peperangan di batin vano. tapi yang jelas, ia sebenarnya khawatir.

"ah becanda lo, gue kuat kok..udah sono, jangan ngalangin gue..*PLAK" ujar icha sambil memukul pipi vano dengan sangat pelan.

"heee..kampret lo yaa..berani-beraninya mukul pipi gue ! awas lo gue kejar !" ujar vano, ia pun lari secepat kilat berusaha mengejar icha yang sedang tertawa geli karena ekspresi vano tadi.

"woo..payah lo ! masa kalah lari sama cewek kaya gue?" ledek icha, yang membuat vano makin gusar dan berusaha mempercepat larinya.

"hah ! rese lo..liat gua nih..cepet larinya..motor rossi aja kalah sama gue." Teriak vano yang kemudian tertawa kecil dan bertambah semangat mengejar icha.

Kini lari mengelilingi lapangan basket sebanyak 7 kali itu bukan menjadi hukuman lagi malah lebih mirip adegan di film bollywood yang kejar-kejaran. Vano berhasil melewati icha. sedangkan icha tertinggal di belakang.

"yeyeyeye..gue menang cha..traktir gue lo !" teriak vano tanpa melihat ke tempat icha berdiri jauh di belakangnya.

icha hanya terdiam di tempatnya, merasa dunia seakan berputar, dan matanya berkunang-kunang, pandangannya makin lama makin kabur..dan *BRUUUUK !
Icha tiba-tiba jatuh tergeletak di tengah lapangan. Vano yang melihat hal itu terentak kaget dan langsung lari menghampiri icha.

"cha..bangun cha, ah jangan bercanda lo.." ujar vano khawatir.

icha masih tergeletak lemas, badannya dingin..sedingin es. wajahnya pucat pasi, vano semakin panik. diangkatnya tubuh icha dan diletakannya kepangkuannya.

"cha..kalo lo mau gue peluk, bukan gini caranya..gak lucu lo, pas gue menang lo pura-pura sakit biar gak traktir gue." ujar vano berusaha menutupi kegelisahannya.

"saa..sak..sakiittt..." Icha merintih kesakitan, ia memegangi perutnya.

"apanya cha yang sakit? chaa..?" vano semakin gugup, ia berkeringat dingin..takut, khawatir, gelisah..

icha terdiam dan kondisinya semakin lemah, vano segera mengangkat tubuh mungil icha dan berlari menuju ruang UKS. sesampainya disana, ia terlihat sangat panik.

"suster...suster..." teriak vano.

"ada apa vano? kok kamu panik begitu? icha kenapa?" tanya suster itu tenang,

"ini sus, icha..icha..ichaaa.." ujar vano terbata-bata, ia panik sekali sehingga sulit berkata apa yg terjadi sebenarnya.

"icha pingsan? kamu tenang dulu vano, sekarang rebahkan icha di ranjang itu, biar saya yang menanganinya" ujar suster itu.

Vano merebahkan tubuh icha di ranjang UKS, suster itu memeriksa icha dan menggelengkan kepalanya. Vano yang melihatnya semakin panik.

"dia memiliki maag yang cukup parah. kamu lebih baik ke kantin membelikan makanan untuknya." perintah suster itu.

"iya suster.." jawab vano.

Tak lama kemudian, vano datang kembali dengan membawa sebungkus roti cokelat dan sebotol air mineral. vano duduk di samping tempat tidur dimana icha berada. ia memperhatikan wajah icha. *manis* pikirnya. ia ingin mengelus rambutnya, dan menggenggam tangannya. tapi ia ragu. seharian ia menunggu icha sadar, sampai bel istirahat berbunyi pun icha masih tak sadarkan diri. Berita bahwa icha pingsan sudah menyebar luas, Nathan bermaksud mengjenguk icha di UKS. Sementara Vano masih khawatir dengan keadaan icha, ia nekat mengelus rambut icha dengan lembut..bahkan sangat lembut. Tanpa disadari nathan melihatnya dari sisi jendela yang tidak tertutup oleh gorden. Hati Nathan panas, tidak suka melihat vano sedekat itu dengan icha, hatinya gelisah, ia ingin berada dekat dengan icha, tapi disana sudah ada vano. apa yang harus ia lakukan? apa yang terjadi pada hatinya? mengapa ia merasakan hal yang sedemikian rupa? perasaan apa ini?

Part 4 done.
kritik dan saran pliss..
mohon maaf kalau ngaret.. saya keteteran soalnya... >,<
ditunggu yah Part 5-nya.
ada request buat part 5? :)

Kamis, 05 Mei 2011

Seputih Salju, Setinggi Bintang (PART 3)

Diposting oleh nonomiya mizumi di 15.13 0 komentar
yap..lanjut lagi yukk ceritanya.. semoga nggak mengecewakan yah.. :)

Happy reading girls !

Entah mengapa, Nathan merasa ada yang berbeda dari senyuman icha itu. Ia merasa hangat,nyaman,dan ia betul-betul bisa merasakan rasa tulus yang icha sampaikan melalui senyumnya. Ada apa sebenarnya? sudah lama nathan tidak merasakan kehangatan dan nyaman seperti yang terpancar dari diri Alyssa.


####
Pagi-pagi buta, the orion's udah nangkring aja di DPR sekolah tempat biasa mereka mangkal, mereka sedang asyik membicarakan Alyssa dan peristiwa tempo hari di panti. Seperti biasa,di sekitar mereka cewek-cewek sibuk mencari perhatian the orion's, ada yang sok sok'an senyum manis, ada yg melambaikan tangan dan saat berjalan tepat di depan the orion's mengedipkan matanya, bahkan ada yg cara jalannya sok-sok'an di mirip-miripin sama miss universe. Ih, nih cewek cacingan apa ya? pikir vano. bagaimana tidak? Tingkah mereka yg berlebihan itu malah bikin the orion's risih, gaya mereka bukannya anggun tapi malah seperti cacing kepanasan. Vano,putra,dan steve saling berbisik dan menertawakan tingkah laku cewek-cewek tadi. Ketika sedang tertawa, bola mata putra terfokus pada salah satu sahabatnya yang entah mengapa pagi ini tiba-tiba berubah jadi diam. Vano,Putra,Steve,dan Nathan pun saling pandang.

"woy ! lo kenapa tan?" ujar putra sambil menepuk bahu nathan, yang otomatis membuatnya terkejut.

Nathan hanya mengernyitkan dahinya, ia masih belum sepenuhnya sadar dari lamunannya. Ia masih memikirkan sesuatu, ada sesuatu yang aneh pada dirinya. Entah apapun itu, yang jelas hal itu cukup hebat sampai membuatnya termenung seperti itu.

"lah..bocah bocah, gue tanya kok diem aja?" lanjut putra.

"gpp gue" jawabnya singkat.

"sob, lo kalo ada masalah cerita lah sama kita. siapa tau kita bisa bantu." jelas vano sambil merangkul sohib terdekatnya itu.

"hahaha..iya, gampang itu. gue pasti cerita kok."

*apa yang harus gue ceritain ke kalian, gue aja gak tau sebenernya hal apa yg bikin gue jadi bengong gini.*lanjutnya dalam hati.
Nathan benar-benar bingung, ia tidak tau apa yang terjadi pada dirinya, ia sama sekali tidak mempunyai petunjuk mengenai permasalahan yg sedang terjadi pada dirinya. satu-satunya yang terlintas di pikirannya saat ini hanyalah Alyssa. Itu pun belum jelas baginya, kenapa alyssa ada di pikirannya? tidak akan mungkin jika ia memiliki perasaan padanya, terlalu cepat. Lagipula ia belum mengenal lebih dalam sosok Alyssa, dan nathan bukan tipe orang yang gampang jatuh hati pada orang yang belum dikenalnya dalam-dalam.

"jadi gimana nih..masalah taruhan kita?" ujar steve.

"gimana apanya?" jawab putra.

"yaa..udah sejauh mana kalian usahanya buat dapetin hatinya icha?"

"Gue sih udah melakukan pergerakan secara rahasia sob ! haha.." ujar putra.

"Hah? maksud lo?" tanya vano, dahinya mengernyit.

"Ada deh..hahaha."

"Ah..payah lo ! pelit amat !" jawab Steve.

"Kalo gua kasih tau, namanya bukan pergerakan rahasia..bego !"

Mereka tertawa lepas bersama, begitupun dengan nathan. Sejenak ia ingin melepas pikirannya tentang icha dan kembali tertawa bersama ketiga temannya seperti biasa.
Baru saja Nathan melepaskan pikirannya dari icha, bayangan icha kembali menghantui pikirannya setelah putra menunjuk sosok perempuan yang sedang berjalan ke arah mereka, sosok itu adalah icha. Hari ini, icha membiarkan rambutnya yang panjang dan berwarna hitam itu terurai. Poninya, di buat menyamping ke kanan, dan ia mengenakan bandana yang di hias oleh pita kecil berwarna putih. Ia menggunakan jam tangan berwarna biru yang melingkar pada pergelangan tangan kirinya. Simple memang, tapi itu cukup membuat icha terlihat manis, ditambah lagi oleh wajahnya yang bisa dibilang "babyface". Icha menghampiri The Orion's yang tengah memandanginya dari jauh.

"Kalian itu apa-apaan sih? ngeliatin gue sampe segitunya, risih tau !" ujar icha sesampainya di depan mereka.

"Eh, cewek stress..siapa sih yg ngeliatin lo? pede bgt jadi cewek." tukas vano, yang seketika berdiri dan menghadapi icha.

"Apa lo bilang? stress? enak aja, lo tuh yang lebih stress! dasar cowok sinting !" Balas Icha yang semakin kesal.

"Sinting? Udah bosen hidup lo ya? Gue beri juga lo ah lama-lama" Seketika Vano mengepalkan jari-jari tangan kanannya, mungkin terlihat ingin memukul icha tapi ia malah mengacak-acak rambut icha.

"Ih..apa-apaan sih lo ! seenaknya aja ngacak-ngacak rambut orang!zzz" icha semakin kesal, dan ditatapnya mata vano dengan penuh amarah.

"udah-udah..pagi-pagi kok udah berantem sih?" ujar steve sambil melerai mereka, dan dengan sengaja menarik tangan icha dan menggenggamnya.

"kamu gpp kan cha? uuh..kasian, rambutnya jadi berantakan gini.." lanjutnya sambil mengelus rambut icha.

"haah?i..iya.. gpp..kok"
*kesurupan setan apaan sih nih si steve, tumben amat baik sm gue..aneh* pikirnya.

"umm..gue ke kelas dulu yah." lanjutnya, sambil melangkahkan kakinya meninggalkan the orion's.

"yaaah, cha..mau kemana?ah elo sih stef, kabur kan dia..niatnya mau pdkt gua..ah kampret !" ujar putra kesal.

"hahaha...bodo amat, derita lo itu mah."

"ah rese lo ! woy tan, diem aja lo..kenapa lagi sih?" tanya putra yang melirik sahabatnya itu.

"lo harus cerita ke gue sob, oke?" kata vano sambil merangkul erat sahabatnya lalu menepuk bahu kanannya.

sementara nathan hanya bisa diam dan merasa bingung akan dirinya yang semakin hari semakin merasa aneh setiap kali melihat icha.

"hehe, yang penting gue udah siapin sesuatu buat icha di kelas." ujar putra tiba-tiba, yang membuat vano,nathan dan steve menatapnya penasaran.

"hah? maksud lo?"

"hahaha..ada deh.." jawabnya, putra tersenyum dan membuat ketiga temannya itu saling pandang dan bertanya-tanya.apa maksud perkataannya?

####

Sesampainya di kelas, semua mata tertuju pada icha. Icha pun bingung, ada apa sebenarnya? icha terus berjalan sampai ke bangkunya, namun pandangan mereka tak lepas darinya. Icha terus-terusan memandangi sekitarnya, hatinya bertanya-tanya, apa yg telah ia lakukan, sampai-sampai ia dipandang oleh semua anak-anak kelas.Semua dugaan dan ketakutan icha sirna setelah dilihatnya setangkai mawar putih dan boneka teddy bear serta sepucuk surat kecil yang terletak di meja icha. alis kanannya terangkat dan dahinya mengernyit. ketakutannya hilang memang, tetapi sekarang berganti,,icha menjadi penasaran. Diambilnya boneka dan mawar putih tersebut.

"punya siapa sih nih?"

"punya lo lah cha, dari fans tuh..ciee" ejek tiara yang semenjak tadi menunggu kedatangan icha dengan maksud menanyakan dari siapa hadiah itu.

"punya gue? dari siapa?"

"ngga tau deh, justru gue mau nanya lo" tiara menggeleng dan mengangkat bahunya.

Tidak lama kemudian, the orion's muncul duduk di bangku mereka masing-masing. Putra menatap icha dalam-dalam lalu tersenyum. Icha bergidik dan jelas merasa risih, sekarang bertambah lagi anggota the orion's yg bersikap aneh padanya.
Icha mengalihkan pandangannya, kini pikirannya kosong..melayang jauh, ia ingin menebak apa yg terjadi tetapi tidak berani, karena takut ia akan menyesal nantinya. di masukkannya boneka dan mawar putih tersebut ke dalam tasnya.

selama pelajaran berlangsung, icha ngga tenang..seperti ada yg memperhatikannya. Ia melihat bangku di pojok kanan belakang tempat the orion's duduk. Nathan memperhatikannya lagi, tapi kali ini..icha merasa tatapannya berbeda dari sebelumnya, tatapan nathan kali ini lebih dingin dari biasanya. Hal itu membuat icha tambah tegang, risih bahkan panik. Setelah beberapa lama merasa merinding karena di perhatikan oleh nathan, akhirnya bel pulang berbunyi. Icha membereskan barang-barangnya dan beranjak keluar dari kelas. Putra mengikuti langkah icha, menarik tangannya lagi dan berdiri di hadapannya. icha terkejut,dan ngga tau harus berbuat apa.

"gimana cha, suka sm teddy bear dan mawar putihnya?" ujar putra sambil menggenggam tangannya.

"ooh jadi itu dari lo? maksud lo apa hah? lepasin tangan gue!" Icha berontak dan berusaha melepaskan tangannya dari genggaman putra.

"iya dari gue, lo ga suka ya cha?"

"IYA ! GUE GA SUKA ! SEKARANG LEPASIN GUE !"

"terus lo sukanya apa dong?"

"bukan urusan lo !" ujar icha kesal.
saking kesalnya icha menginjak kaki putra dan membuat tangannya terlepas dari genggamannya.

"aduh ! galak banget sih lo !" kata putra yang merintih kesakitan dan memegangi kakinya.

"bodo! jangan penah pikir kalo gue sama kaya cewe lain." Icha kesal dan pergi meninggalkan putra yang merintih kesakitan.

"gila, galak bener tuh cewek..singa aje kalah..kaga sanggup ah gue." gumamnya yang masih merintih karena kakinya sakit.

Icha itu sebenarnya gak bermaksud marah, tapi ia ngga tahan sama sikapnya putra yang tiba-tiba megang tangannya sembarangan. Icha berjalan di koridor sekolah, suasananya sepi karena siswa yg lain mungkin sudah pulang. Saat berjalan di samping lapangan basket, icha melirik sedikit dan matanya terhenti pada sosok yang di kenalnya, Nathan ! nathan sadar jika icha memperhatikannya, ia tersenyum mengambil tas lalu menghampiri icha yang berdiri di pinggir lapangan.

"mau balik cha?"

"i..iya.." jawab icha gugup.

"hahaha..gak usah gugup gitu kali cha, mau ke panti ya?"

icha tersentak, tau darimana dia kalau ia mau pergi ke panti untuk menemui anak-anak panti?

"kok...lo tau?" tanyanya penasaran.

"hahaha, tau lah.." jawab nathan santai sambil tersenyum.

"tau darimana?" icha bertanya lagi.

"dari anak-anak kelas."

"ooh..."

*mungkin ini waktu yang tepat buat kenal sama icha lebih dalam.* pikir nathan.

"mau gue anter cha? gue anterin deh."

"hah? eh..ga usah tan, takut ngerepotin. lagian lo capek pasti kan abis basket."

"hahaha..santai aja kalo cha, lagian bete juga gue, tadi ditinggal sama the orion's balik.ayolaah cha.." ujar nathan.

"umm..iya deh".

"serius cha?"

"iya"

"oke deh, yuk ke parkiran."

Mereka menuju mobil nathan di parkiran, mobil milik nathan mercedes benzQ dua pintu, berwarna hitam. Nathan membukakan pintu, dan icha masuk ke dalam mobil itu..begitu pun dengan nathan. Selama perjalanan, entah mengapa suasana menjadi tegang, sepi,sunyi. Sampai pada akhirnya, Nathan melirik icha dan tersenyum. Icha terkesima sejenak, dan merasa jika senyuman nathan kali ini berbeda. Icha merasa hangat, nyaman bertolak belakang banget dari tatapan nathan tadi siang. Baru kali ini icha melihat nathan tersenyum seperti itu. Icha merasa ada sedikit rasa nyaman dan hangat yang ia lihat dari sosok seorang nathan.

yap, part 3 done.
kritik,saran dan komentar yah..
semoga gak mengecewakan.. :)

Rabu, 04 Mei 2011

Seputih Salju, Setinggi Bintang (PART 2)

Diposting oleh nonomiya mizumi di 15.22 0 komentar
sesaat icha diam dan termenung, *apa mungkin? mereka suka sama gue?*pikirnya dalam hati.


Tiara sudah menghabiskan nasi gorengnya, semantara icha masih diam termenung. entah mengapa kata yang terucap oleh tiara kini terngiang di pikiran icha..

"Cha, balik ke kelas yuk."

"Hah? oh iya..yuk."

sepanjang perjalanannya ke kelas pikiran icha tak lepas dari ucapan tiara. sesampainya di kelas..lagi-lagi The Orion's menatap icha dari ia memasuki kelas hingga ia duduk di tempatnya.

"tuh kan ra, mereka sinis gitu ngeliatin guenya."

"sinis apaan sih cha? orang mereka pada senyum-senyum begitu."

"ah bodo deh..bukan urusan..suka-suka mereka mau ngapain."

*bodo deh, anggep aja gak terjadi apa-apa..jangan sampe gue kepedean dan masuk ke rayuan gombal kelas mujaernya mereka* gerutunya dalam hati.

Setelah itu, guru fisika yang terkenal killer pun masuk ke kelas. Pak Gatot, yap..itu nama guru yang memiliki kumis tebal ala pak kades yang terkenal galak dan memiliki panggilan mematikan. gimana gak mematikan? setiap murid yang dia suruh maju ke depan selalu dibuatnya menderita dengan soal fisika yang susahnya tingkat dewa ! makanya setiap ia memanggil nama satu murid, bagi murid tersebut ia telah mendapat sebuah panggilan kematian.Ia meletakkan buku-buku tebalnya dia atas meja, lalu mengambil sebuah spidol dan menulis sebuah soal fisika di papan tulis. setelah selesai ia membalikkan badan dan menatap satu persatu murid di kelasnya itu.

"siapa yang berminat untuk mengerjakan soal di papan tulis?" tanyanya galak.

Semua murid terdiam sesaat..sunyi...sampai pada akhirnya terdapat dua orang murid yang mengacungkan tangannya, yang satu adalah icha dan yang satunya lagi Vano ! sungguh diluar dugaan, seisi kelas terkejut dan serentak mengalihkan perhatian mereka dan menatap vano..sebab,selama ini vano selalu mengacuhkan bahkan tidak pernah menganggap keberadaan seorang guru, tetapi sekarang ia menawarkan dirinya untuk mengerjakan soal yang susahnya tingkat dewa.

"Ya..hmm..Alyssa dan Vano..."

"Vano? Baru kali ini saya melihat vano ingin mengerjakan soal saya" lanjutnya.

"Baiklah..vano, silahkan maju ke depan dan kerjakan soal saya."

"Van, lo yakin kalo lo bisa?" tanya Nathan cemas.

"Masalah bisa apa engga mah itu urusan belakangan, yang penting gue udah punya image bagus di matanya icha.hahaha" jawabnya.

"Vano..cepat kerjakan soalnya" teriak pak gatot kesal.

"iye pak, woles aja sih.."

Vano pun berdiri dan beranjak dari bangkunya menuju ke depan kelas, namun ia terhenti sesaat ketika sampai di mejanya icha. dan ia tersenyum manis, membuat icha bingung dan heran.

"sori, papan tulisnya masih 6 langkah dari meja gue." katanya ketus.

"iya gue tau." jawab Vano.

*nih cewek gak ada rasa pedenya apa ya? gue udah senyum manis gitu kok dia biasa aja sih?senyum balik ke gue juga ngga, kurang ganteng apa gue?* gerutunya dalam hati.

sesampainya di depan kelas, ia mengambil spidol dan mulai mengerjakan soal. Tapi masalahnya, vano sama sekali gak ngerti sama tuh soal. *aduh, mampus gue..gimana nih? dapet senyumannya si icha engga, dapet soal susah iye..apes apes..* ujarnya dalam hati.

"Sebenarnya kamu bisa apa tidak mengerjakan soal itu?" tanya pak gatot kesal.

"Tadi sih bisa, tapi saya tiba-tiba saya lupa pak." jawabnya.

serentak seisi kelas tertawa keras, Vano merasa malu..seketika pandangannya beralih pada icha yang sedang tertawa kecil..manis,cantik,lugu pikirnya.

"Yasudah sana, kembali ke tempatmu." ujar pak gatot.

Vano pun kembali duduk di bangkunya, dan termenung sesaat.*gadis mungil itu manis juga ternyata kalau sedang tertawa* pikirnya dalam hati, lalu ia tersenyum.

"Van? kenapa lo? senyum-senyum gitu?" ujar Steve.

"gpp kok gue." jawabnya.

"Ah lo kayak gak tau aja stef, efek samping kalo dapet panggilan kematian" ledek Nathan.

"Ah apaan sih lo." gerutu Vano.

Mereka tertawa, Bel berbunyi menandakan waktunya pulang. Siswa pun bergegas merapikan buku dan memasukkan ke dalam tasnya lalu bergegas meninggalkan kelas.

"Cha..?" ujar Tiara

"Hmm..?"

"Bisa temenin gue ke toko buku?"

"Yah..ra, jangan sekarang lah..gak bisa gue, mau ke panti dulu. sori ya"

"Yaaaaah..yaudah deh, hati-hati yah cha..gue duluan."

"sip ra, lo juga yah."

Saat icha berjalan meninggalkan kelas, tanpa ia sadari ia di ikuti oleh 4 cowok ganteng..The Orion's !

"Dia mau kemana sih?" tanya Steve.

"Ssssst..jangan keras-keras bego, nanti dia denger !" jawab putra.

"gue denger sih tadi dia mau ke panti." jawab Nathan.

"Ke panti? ngapain dia ke panti?" Tanya Vano.

"Gak tau deh, mau jenguk anaknya kali." ujar Putra.

"hah? anak?" tanya Vano polos.

"hahaha..gue becanda kali, mana tau gue dia mau ngapain..emang gue emaknya !"

####
Sesaat mereka tertawa kecil. Sampai pada akhirnya mereka dan icha telah sampai di sebuah panti asuhan bernama "Cahaya Bunda".

"Kak ichaaaaaaaaa......" terdengar suara seorang anak kecil yang memanggil nama icha dan berlari menghampiri icha kemudian memeluknya.

"iya cantik? duhh, kakak kangen banget sama amel..amel apa kabar?" tanyanya lembut.

"baik kok kak..." jawab amel polos.

"kak....apa kabar?" teriak salah seorang anak kecil yg menghampiri icha.

"Baik sayang, kamu gimana?"

"baik kok kak..kangen deh sama kakak."

"haha..sama..aku juga kangen, yaudah yuk..masuk ke dalem.."ajak icha.

Icha sudah berada di dalam panti, sementara Vano Cs. berada diantara semak-semak. Mereka melihat senyum lembut dan tulus dari seorang icha, orang yang selama ini selalu ketus jika berhadapan dengan mereka. Mereka semua tertegun,takjub,kagum..bagaimana tidak? ternyata masih ada Seorang belia yang peduli terhadap anak-anak yatim, dan itu adalah Icha.

"Gak nyangka gue. sumpah." ujar Steve takjub.

"Sama gue juga." ujar Nathan tercengang.

Sesaat mereka terdiam dan memutuskan untuk pulang ke rumahnya masing-masing.

####

Sesampainya di rumah masing-masing. Nathan yang terngiang senyum manisnya Alyssa, bingung. Kenapa cewek itu bisa ada di pikirannya sampai saat ini?
ia terus-terusan terbayang wajah icha saat tersenyum bersama anak-anak yatim itu. Entah mengapa, ia merasa ada yang berbeda dari senyuman icha itu. Ia merasa hangat,nyaman,dan ia betul-betul bisa merasakan rasa tulus yang icha sampaikan melalui senyumnya. Ada apa sebenarnya? sudah lama nathan tidak merasakan kehangatan dan nyaman seperti yang terpancar dari diri Alyssa.

hehehe..part 2, done.
penasaran? kritik dan sarannya plis ! :D

Seputih Salju, Setinggi Bintang

Diposting oleh nonomiya mizumi di 13.14 0 komentar
hai hai..cuma mau iseng bikin cerbung gak jelas, siapa tau nanti bisa jadi penulis beneran. hahaha
judulnya "Seputih salju, setinggi bintang"
selamat membaca ya girls ! :)

###
Pagi ini, SMA Pelita Bangsa kembali ramai oleh hadirnya "The Orion's" yang setelah 2 minggu vakum karena liburan kenaikkan kelas. Tajir, Ganteng, Manis, Jago Olahraga dan Musik, Terkenal itulah The Orion's, yap salah satu geng yang sangat bergengsi yang terkenal dengan hobinya yang suka taruhan..apapun yang menurut mereka menarik pasti dijadikan bahan taruhan. Mario Vano Wijaya yang biasa di panggil vano sang ketua geng, anak dari donatur terbesar sekolah SMA pelita Bangsa..ini dia nih, salah seorang yang paling dipuja oleh kaum hawa di sekolahnya karena selain tajir doi jago olahraga dan pandai bermain musik, menurut para cewek di sekolahnya jadi pacarnya vano meskipun cuma 1 minggu merupakan anugerah terhebat dalam hidupnya. Yang Kedua, Nathan William Kusuma, cowok satu ini juga ngga kalah tajir sm vano..doi paling jago main basket,piano,dan biola. Ayahnya seorang maestro musik di Eropa, Ibunya Seorang Designer ternama. Nathan merupakan anggota The Orion's yg paling dekat dengan Vano. Yang Ketiga, Stefan Febrian atau lebih akrab dipanggil Steve. Dan yang terakhir, Putra Marhadika. Mereka Sedang duduk dan mengobrol asyik di salah satu DPR (Dibawah Pohon Rindang) sekolah, ketika tiba-tiba perhatiannya tertuju pada satu cewek.

"Eh liat tuh, si cewek kampung dateng." ujar Steve sambil menunjuk kepada salah seorang cewek yang sedang berjalan.

"Hahaha, yoi..samperin yuk, udah lama kita nggak nge-Bullying dia !" Ajak Putra

serentak merekapun mengangguk, dan menghampiri cewek bertubuh mungil itu.

"woy cha, apa kabar lo? udah lama gue gak liat lo dateng ke sekolah bawa-bawa keranjang kue dagangan." ujar putra

"yoi cha, biasanya kan lo teriak Kueeee..kueee... beli satu gratis satu..sambil nawarin kue ke anak-anak, yang jelas-jelas gak level sm makanan yg lo jual itu !" ejek steve. serentak mereka tertawa keras.

"jangan ganggu gue, misi gue mau ke kelas !" jawab cewek itu dengan tegas

"galak amet sih neng? harusnya lo seneng dong pagi-pagi gini di sapa sama kita." kata Nathan Pede.

"udahlah tan, gue tau kok..di dalem hatinya dia seneng banget gara-gara kita sapa begini tapi dia gengsi nunjukkinnya, iya kan?" ujar Vano

"sori, tapi gue pengen ke kelas, bisa minggir gak?" jawabnya ketus.

"heh, lo tuh gak pernah ngaca yah? cewek lain tuh pada mimpi di sapa sama kita berempat..eh, lo yg di sapa sama kita malah jutek begitu..dasar cewek aneh !" ledek putra

"tau tuh, sok cantik banget sih !tajir engga, jualan kue aja belagu banget ! emang yah orang miskin tuh susah buat terima kenyataan, mereka tuh iri sama orang-orang kaya makanya mereka suka ketus kalo sama orang kaya, yah kaya ke kita ini." ujar vano.

"kalian itu kepedean banget sih? buang-buang waktu gue tau nggak ngomong kaya gini sama kalian, GAK PENTING !" kata cewek itu dengan tegas.

"yaelah, kayak lo penting aja sih !" ledek putra

"ish..bisa gak sih kalian tuh sehari aja gak ganggu gue? kalo pada ngefans sama gue tuh bilang, jangan caper gini !" jawab cewek itu sambil tersenyum geli.

"hah? ngefans? sama lo? MIMPI LO ! udah deh sana lo, muak gue liat muka lo !" tegas Vano

Akhirnya cewek itu pergi dan menuju kelasnya. Alyssa Oktaviani biasanya dipanggil icha, tubuhnya mungil, kulitnya putih, rambutnya panjang dan berwarna hitam kelam, matanya indah,pintar serta sangat baik hati, namun sayangnya ia kurang mampu. Ia dapat bersekolah di Pelita Bangsa karena Beasiswa.Ayahnya hanyalah seorang Guru di salah satu sekolah negeri sedangkan ibunya nya berprofesi sebagai pedagang kue di pasar.Cewek satu ini adalah cewek yang satu"nya gak demen malah "ANTI" sama The Orion's. Menurutnya, mereka terlalu berlebihan dan suka membuat onar yang merugikan banyak orang dan jelas-jelas gak ada untungnya.cewek mungil ini sangat menyukai musik terutama piano.

"liat tuh, makin belagu aja tuh cewek !" ujar putra kesal.

"iya sih, tapi gue heran kok dia bisa yah gak tertarik sama salah seorang di antara kita? emangnya kita kurang apa sih?" tanya Nathan heran.

"gue juga bingung, kok dia bisa galak gitu yah ke kita? apalagi sama lo van, kayanya doi benci bgt sm lo." tanya Putra melirik vano.

"muka lo ngeselin sih van, hahaha" ejek Nathan.

"ah rese lo tan, gue jadi penasaran..gimana jadinya yah kalo dia sampe naksir bahkan sampe tergila-gila sama gue?"

"Nah itu dia !" kata Steve tiba-tiba mengagetkan mereka semua.

"Apaan?" Jawab Vano bingung.

"Bahan baru kita buat taruhan." ujar steve sambil tersenyum.

"Hah? maksud lo apaan deh stef?" Tanya Putra heran.

"Ah elo ye..ganteng-ganteng tapi bego, tuh cewek bakal jadi bahan taruhan kita selanjutnya" jelas steve.

"Taruhan gimana? hadiahnya apaan?" tanya Vano masih kebingungan.

"Jadi gini, siapa yang bisa dapetin hatinya icha..dia yang bakal menangin nih taruhan. Hadiahnya Motor Honda CS1 gue tuh." ujarnya.

"Hah? Serius lo stef?" ujar Nathan gak percaya.

"Hahaha..yoi..! gimana? setuju gak?"

"Setuju gue !" jawab Nathan

"Gue juga ikut setuju." ujar Putra

"Lo gimana van? mau ikut taruhannya gak?" tanya steve.

"Ikut lah ! mulai kapan nih?" jawabnya.

"Oke. Deal berarti yah? Mulai besok !"

Mereka semua serentak setuju dan mulai memikirkan cara yang handal untuk mendapatkan hati Alyssa dengan cepat.

####

Bel Masuk pun berbunyi, Mereka bergegas melangkahkan kaki ke kelas. Mereka Berempat satu kelas sama Icha di XI IPA 2.
Selama Pelajaran berlangsung, Icha merasa ada yang memperhatikannya dari jauh. Ia jadi gelisah sendiri, *siapa sih yang bikin gue bergidik begini?* ujarnya dalam hati sambil melirik sekelilingnya, dan matanya bertemu pada sepasang mata indah yang ternyata adalah milik Vano ! Vano melemparkan senyum manisnya dan begitu sadar icha langsung mengalihkan pandangannya ke papan tulis dan bergumam dalam hati *tuh orang kenapa sih? stres kali yah? padahal baru tadi dia ngehina gue sekarang kenapa jadi senyam-senyum gitu ke gue?* pikirannya menjadi semerawut, dan mencoba untuk mengabaikannya. Akhirnya bel istirahat berbunyi sedangkan icha? icha masih saja termenung dan tersadar kembali setelah bahunya di teplak oleh teman sebangkunya tiara.

"lo kenapa sih cha? daritadi kok bengong begitu? bahaya loh cha." ujar tiara.

"hah? bahaya kenapa emang? kan gue cuma diem sama bengong." jawabnya heran.

"yee..jangan salah cha, bengong itu bisa menyebabkan kematian loh!"

"hah?! serius lo ra? ya ampun gimana dong ini...." icha panik.

"Hahahahahahaha"

"ih, kok lo malah ketawa sih ra? bantuin gue dong cari solusinya, nanti kalo mati beneran gimana?" ujar icha makin panik.

"abis lo lucu sih cha, polos banget. gak mungkin lah bengong bisa menyebabkan kematian."

"oh iya ya? hahaha...gak ngeh gue."

"eh, tapi beneran bisa loh...."

"......" icha tertegun diam.

"hahaha.. becanda gue.." lanjutnya sambil tertawa geli.

*polos amet sih sahabat gue yg satu ini* gumamnya dalam hati.

"Ah tiaraa maaah..." desisnya kesal.

"Hahaha iya iya, ampun cha..abis lo lucu banget sih..kenapa sih lo? kok tiba-tiba jadi bengong begitu? ada masalah apa? cerita lah."

"ngga kok ra, nggak ada apa-apa. eh, kantin yuk."

"Oke, lo yang traktir ya cha..hahaha"

"iya iya.."

####

Sesampainya di kantin, lagi-lagi icha merasa ada yg memperhatikannya..*pliss..jangan dia lagi..pliss jangan dia lagi* pintanya dalam hati. Ia mencoba memperhatikan sekelilingnya dan lagi-lagi matanya bertemu dengan sepasang mata indah, namun kali ini bukan milik vano melainkan milik Nathan ! The Orion's ternyata sedang duduk di salah satu meja kantin ngga jauh dari tempat icha dan tiara berada. yap, sekali lagi icha dibuat tertegun dan merasa risih sampai-sampai membuatnya bengong.

"Cha, mau pesen apa?"

"...." icha belum melepaskan pandangannya dari nathan.

"Cha..?"

"HELLLOOUU ALYSSA OKTAVIANI...MAU PESEN APA?" tiara berteriak, seketika seisi kantin langsung reflek melihat ke arah icha dan tiara. sementara the orion's tertawa geli.

"ih..tiara, gak usah teriak dong..gue denger kok." jawabnya malu.

"denger apanya? gue udah panggil elo 3 kali, tapi lo gak nyaut..malah bengong aja. yaudah gue teriak aja." jawabnya samil menahan tawa.

"lo kenapa sih? gue perhatiin hari ini udah dua kali lo bengong. ada apa?"

"umm..itu..umm.."

"am em am em..kenapa sih lo?" sambil membawa makanan dan duduk di salah satu meja kantin.

"itu ra, gue ngerasa ada yg aneh dari vano sm nathan. tadi pas pelajaran, gue ngerasa ada yg merhatiin..pas gue cari siapa yg merhatiin ternyata vano, terus dia langsung senyum-senyum gak jelas gitu ke gue. barusan juga gue ngerasa kalo gue di perhatiin sama orang dan kali ini sama nathan." bisiknya pelan.

"ciee..suka kali sama lo cha."

"suka? ah..gak mungkin ra, baru aja tadi pagi mereka ngeledek gue..masa sekarang langsung suka? gak mungkin banget kan?"

"ya elah cha...apa sih yang gak mungkin di dunia ini?" jawabnya sambil menyendok sesuap nasi goreng.

Icha terdiam sesaat, merenung..*apa mungkin? mereka suka sama gue?* pikirnya dalam hati..


well, girls...cerbung pertama nih, semoga gak mengecewakan..
mohon kritik dan saran yaah.. :)

Minggu, 01 Mei 2011

Yuk..belajar jadi muslimah yang baik..

Diposting oleh nonomiya mizumi di 15.23 0 komentar
Mulailah belajar menjadi wanita sholeha dengan menjaga 5 hal :

1. Jaga Mata
2. Jaga Lisan
3. Jaga Pendengaran
4. Jaga Hati
5. Jaga Amalan

Sahabatku Para Bidadari Surga yang selalu dijaga Allah…

1 ) Jaga Mata

Dalam sebuah hadis dikatakan bahwa.. lezatnya keimanan dapat terasa salah satu caranya dengan menahan pandangan mata…

Jujurlah pada diri kita…

Seberapa sering kita mengumbar mata kita melihat sesuatu yg tidak ahsan…bahkan ada suatu kalimat yang cukup menjadi I’tibar bagi kita

Salah orang yang memfitnah kita tetapi salah juga kita yang membuka peluang fitnah

Bisa jadi selama ini kita sudah menjaga mata kita..tetapi jangan sampai karena penampilan kita yg mengundang mata-mata yg tdk baik..
Coba buka Q.S.24:31

Ayat ini dengan tegas menerangkan untuk kemuliaan kaum wanita hendaklah menjaga pandangan, pola pakaian seorang muslimah seperti apa…


2 ) Jaga Lisan..

Dalam sebuah hadis dikatakan..

Almuslimu man salimal muslimu na min lisanihi wayadih / seorang muslim adalah seseorang yang lisan dan tangannya tidak menganggu orang lain

Ayo jujur pada diri kita…

pernahkah dalam satu hari kita menahan diri untuk tdk berghibah dan mendengarkan ghibah??

Sahabatku wanita sholeha yang dimuliakan Allah dan Rasulullah…

Sungguh apa yang keluar dari lisan kita itulah apa yang ada dalam hati kita

Hal ini diqiyaskan pada surat Al-hajj ayat 46.. “ Bukanlah mata itu yang buta tetapi hati yang didalam dada”

Baca surat Qaff ayat 18… “ Tidak satupun setiap perkataan yang keluar kecuali dicatat raqib dan Atid”


3) Jaga Pendengaran

Apa yang sering keluar dari lisan kita… apa yang sering terfikir dalam otak kita.. salah satunya dipengaruhi dari apa yang sering kita dengarkan…

Buka Q.S. Fushilat ayat 22

Kamu sekali-kali tidak akan dapat bersembunyi dari persaksian persaksian pendengaran,penglihatan dan kulitmu terhadapmu.Bahkan kamu mengira Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan



Seberapa penting kita menjaga pendengaran kita ???

4) Jaga Hati..
Dalam hadis Riwayat Bukhari Muslim dikatakan Rasulullah saw bersabda :

Sesungguhnya didalam jasad manusia itu terdapat segumpal daging. JIka segumpal daging itu baik maka seluruh jasadanya baik. Dan karenanya seluruh aktivitas badan pun menjadi baik. Ingatlah segumpal daging dimaksud adalah hati

Iman itu memiliki sifat yazidu wala yanqus yaitu naik dan turun,,

Mengapa hati kita sering resah,gelisah,,mudah goyah saat diuji… walau kita terus mengingat nama
Allah sesuai dalam Q.S. Ar Ra’du ayat 28
Karena Kita berdzikir baru dengan lisan kita..belum dengan hati kita..

Allah swt berfirman : “ Mereka itulah orang-orang yang dikunci mati hati mereka oleh Allah”

Sabda Rasul saw.. segala sesuatu ada pembersihnya..dan pembersih hati adalah zikir..
Zikir dgn Tilawah & Tadabbur Qur’an, Tahajud,hati yang selalu beristigfar…

5 ) Jaga Amalan
Ada sebuah Firman Allah yang sangat indah..
Dengarkanlah dengan iman dan hatimu wahai Wanita Sholeha
Sesungguhnya Orang-orang yang berkata : Tuhan kami adalah Allah kemudian mereka meneguhkan pendiriannya maka malaikat-malaikat akan datang kepada mereka dan berkata "Janganlah kamu merasa takut dan bersedih hati dan bergembiralah kamu dengan surga yang telah dijanjikan


“ Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia akhirat; didalamnya(surga) engkau akan memperoleh apa yg kmu minta dan kamu inginkan”

“Sebagai penghormatan bagimu dari Allah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”

(Q.S.Fushilat ayat 30-32)



Subhanallah walhamdulillah walaillahailallah wallahuakbar…
nilah hadiah terindah dari Allah Ar-rahman bagi hamba-hamba-Nya yang istiqomah..
Inilah Anugerah terhebat dari Allah SWT bagi hamba-Nya yang sungguh2 taat pada-Nya
Wahai para bidadari surga dunia akhirat yang Allah sayangi..
Maukah engkau disayangi Allah??...maka Sayangilah Allah sungguh-sungguh…

Maukah dipenuhi semua kebutuhan hidupmu??...maka penuhilah semua amalan-amalanmu pada Allah.

so girls..mulai dari sekarang yaah..sebelum terlambat.. :)

Sabtu, 30 April 2011

Sick Enough to Die (lyrics + translation)

Diposting oleh nonomiya mizumi di 20.30 0 komentar
hai-hai..
udah lama banget yah gak posting? hehehe
akunya sibuk soalnya..sibuk main ayodance sih..hahahah :D

umm..cuma mau kasih info lirik lagu nih..
lagunya enak, kudu,harus,wajib di dengerin..oke ?
well, check this out girls !


"Sick Enough To Die"
Mc Mong


I found the way to let you leave.. I never really had it coming
I can't believe the sight of you.. I want you to stay away from my heart

I'm on my way to the front of your house
Pick up my phone, hurry up..

I'm dying because of the pain, you know
If I can't see you, I feel like I could die
PLease pick up the phone..only for a minute
Try to listen to my words,
Just a while..
Because I think I'm dying, I can't breathe..
Let me live, please, only once..

In front of your house, for 4 hours
You're breaking my heart, but you don't know..
Are you laughing? Are you happy?
All the memories and left me this silence that made me hurt and choke.

Suddenly, the rain who took my tears away
Goose bumps from my head to my toe,
I feel my blood pumping,
Just like a poison..all day long, suffering..
But she's gone..
Looking at your eyes, I miss it..
That's why sing this song.

Reff:
Please help me to get out of this hellish place,
If this is a dream, hurry, wake me up..
PLease say that everything were a lie..
PLease say it, say it to me, so that I could live..

I found the way to let you leave.. I never really had it coming
I can't believe the sight of you.. I want you to stay away from my heart

Everyday and night I'm drunk,
There's no peace in my heart, even for a while..
If time is a drug, why it's not going away?
This is not right..
This is love's cheat..

Sorry.. I'm so greedy,
Even sleeping pills can't help me..
When I'm thinking of you, day and night changed,
Walk around back and forth, struggling..

The sky is my rival?
Or easily threw me away?
If I force myself to love someone else, will I live again?
Go around between the stars, fills my heart with a song.
Don't leave.. let me freeze..
Help me alittle.. help me please..

Reff:
Please help me to get out of this hellish place,
If this is a dream, hurry, wake me up..
PLease say that everything were a lie..
PLease say it, say it to me, so that I could live..

I found the way to let you leave.. I never really had it coming
I can't believe the sight of you.. I want you to stay away from my heart

I don't want you to leave.
Don't leave me..
Don't say to me that this is the end,
Even if it's only a day, I can't live without you,
I want you back, want you back in to my life..

I found the way to let you leave.. I never really had it coming
I can't believe the sight of you.. I want you to stay away from my heart

The sky is my rival?
Or easily threw me away?
If I force myself to love someone else, will I live again?
Go around between the stars, fills my heart with a song.
Don't leave..let me freeze..
Help me alittle..help me please..

I'm going to wait for you until I die..
Whatever you say to me..
I'll still wait for you..
I'll be back tomorrow.. I'll be back tomorrow..

Sabtu, 01 Januari 2011

simple but works :)

Diposting oleh nonomiya mizumi di 11.21 0 komentar
Hei hei.. apa kabarnya??
Maaf baru posting lagi.. ada temen nih yang request buat posting tips untuk ngelupain orang di blog ku..
Well.. let’s start ! :)
Hmm..ngelupain seseorang yang pernah hadir atau di sayang banget emang ga gampang. tapi bukan berati kita stuck dalam perasaan melankolis dalam waktu yang lama kaan?? menyendiri apalagi membiarkan perasaan sedih jadi berlarut-larut bukan ide yang bagus **bisa gila nanti lo!!**.
jujur,..aku sendiri juga lagi ngerasain gimana susahnya ngelupain orang yang di sayang. tapi seiring berjalannya waktu kita ngga bias seperti ini terus”an kan? . ada beberapa tips nih,,buat kamu kamu yang lagi pengen banget buat ngelupain seseorang, hope it works girls..

*Pertama, curhat ma temen lo, lepasin sesuatu yang sekiranya ganjel di hati lo.

*Kedua, hangout dan have fun. ajak seluruh temen, sahabat ataupun keluarga. tapii usahain jangan ke tempat yang biasa lo datengin sama dia. nanti bisa inget lagi atau malah bisa ketemu disana.

*Ketiga, cari hobi baru. do something positif, jangan kasih kesempatan waktu untuk diri lo untuk mengingat si dia. contoh hobinya: bantuin mama masak, nyapu jalanan, atau juga boleh peliharan macan!

*Keempat, buang semua foto,boneka atau semua barang yang ngingetin lo ama si dia.

*Kelima, lose contact!. jangan hubungi lagi, mau lewat telpon, sms atau e-mail. baiknya abaikan semua telpon, sms atau e-mail dari si dia.

*Keenam, sebaiknya lupain istilah “teman baik” atau “masih bisa jadi teman. nah, saat-saat seperti ini ada baiknya ga berhubungan ama si dia. ga untuk seterusnya sih. kasih dong kesempatan buat perasaan lo untuk pulih terlebih dahulu. .emang rada susah sih yang ini.

*Ketujuh, emang bukan saat yang tepat untuk membuka lembaran baru dengan cepat **secara masih sayang , tapi ga ada salahnya klo lo ngebuka hati lo untuk orang lain atau orang baru. mungkin aja ada orang yang bisa sayang dan nerima lo apa adanya secara pantas.

*Kedelapan, coba deh coba berpikir gini, “ngapain gue mikirin orang yang jelas-jelas ngga peduli sama gue?buang-buang waktu gue aja”.. emang susah sih..tapi ngga ada salahnya kan di coba? 

Dan GIRLS…inget yah... yang namanya kaum adam (cowok) ngga cuman ada satu kok. Mungkin kalo denger kata ini kalian akan reflek bilang “cowok emang banyak,tapi yang gue suka cuma dia ! “..hey..hey.. sekarang gini deh yah..mungkin benar kalo yang kamu suka itu dia..tapi itu hanya untuk SAAT INI..kalian harus coba tuh buat bangkit dari keterpurukkan kalian..ngga mau kan berlarut-larut sedih dan sakit hati? Well girls..good luck..and keep SMILING yaahhh..

**sumber : http://varfin.wordpress.com

Sabtu, 14 Mei 2011

Seputih Salju, Setinggi Bintang (PART 4)

Diposting oleh nonomiya mizumi di 15.21 0 komentar
yap yap, balik lagi nih..maaf yah ngaret.well, enjoy it girls ! :)

Nathan melirik icha dan tersenyum. Icha terkesima sejenak, dan merasa jika senyuman nathan kali ini berbeda. Icha merasa hangat, nyaman bertolak belakang banget dari tatapan nathan tadi siang. Baru kali ini icha melihat nathan tersenyum seperti itu. Icha merasa ada sedikit rasa nyaman dan hangat yang ia lihat dari sosok seorang nathan.


####

yap, kali ini icha memang benar terkesima sama senyumnya nathan. Namun, ia tak mau menjadi "benar-benar" terkesima, karena menurutnya the orion's hanyalah sebuah komplotan cowok yang bisanya cuma nyari onar dan menang tampang, masalah harta? itu kan harta orang tua mereka bukan harta dari jerih payah mereka sendiri. Dan nathan merupakan salah satu anggota the orion's, jadi asumsi icha barusan berlaku untuknya. Nathan yang semenjak tadi masih tersenyum pada icha, kini kembali melihat ke depan fokus mengendarai mobilnya.

"cha, kok diem aja sih?" tanya nathan tiba-tiba yang memecahkan suasana sunyi itu.

"hah? umm..gpp kok." jawabnya bingung.
*ahelah, rese nih, ngapain sih gue? pake acara diem begini? ntar kalo dia ngira gue salting gimana? aduh, bego bgt gue...* gerutunya dalam hati.

"hahaha, bener gpp? terpesona yah sama senyum gue tadi?" ujar nathan lalu tertawa kecil.

"ih apa sih lo? pede amat, hahahaha..." tukasnya, icha tertawa lepas.

"hahahaha, eh itu pantinya kan?" ujar nathan yang menunjuk ke suatu tempat kecil namun terlihat asri karena banyak tanaman hijau yang diletakkan di pekarangan rumah tersebut.

"iya, kok tau?" tanya icha yang mengernyitkan dahinya dan melirik nathan penasaran.

"hahaha, apa sih yang gue gak tau cha?" jawabnya santai.
*jelas lah gue tau, lo orang yang gak tau kenapa sering lewat di dalam pikiran gue dan gak pernah bisa ilang ! gue pengen bgt bisa kenal lebih deket sama lo cha* gumamnya dalam hati.

"yaudah yuk turun, kayanya udah pada nunggu tuh." lanjutnya.

"iya" jawab icha sambil tersenyum.

Mereka pun turun dari mobil, dan terlihat kerumunan anak kecil yang mulai berlari menghampiri icha lalu memeluk kakak kesayangan mereka itu. icha pun membalas pelukkan mereka dengan erat dan penuh kasih sayang seperti layaknya pelukan seorang kakak pada adik kandung kesayangannya. Nathan yang sedari tadi berdiri tepat di belakang icha memandangi icha dalam-dalam, *hebat,tulus bgt nih cewek sayang sm anak-anak panti. salut gue* seketika untaian kalimat itu muncul dan mendekam di benak nathan yang membuatnya semakin ingin mengenal sosok icha.

"kak icha apa kabaaar? kangen kakak...huaaaaa." ujar salah satu anak panti yang bernama amel. amel adalah anak panti yang paling dekat dengan icha dan paling manja sama icha. ia menangis dan memeluk icha erat-erat.

"loh, kok amel nangis? kenapa deh? ada yang nakal sama amel? siapa, bilang sm kak icha nanti biar kakak smack down." candanya pada amel, yang membuat amel tersenyum kembali. sedangkan nathan hanya tertawa.

"hahaha. kk bisa aja, engga kok kak, cuma kangen aja sama kak icha." jawab amel polos.

"kakak juga kangen kok sama amel, sama kalian semua juga" ujar icha.

"kak, itu siapa? pacar kakak ya?" tanya amel penasaran sambil menunjuk nathan yang berdiri di belakang icha.

seketika icha pun menoleh ke arah nathan dan menatap nathan, wajahnya kini bersemu merah. Nathan hanya tersenyum dan dengan cepat ia menganggukkan kepalanya yang mengartikan "iya".

"hah? bener kak? kk pacarnya kak icha?" tanya amel lagi.

"ih, apaan sih lo tan?" gerutunya pada nathan, wajahnya masih bersemu merah.

"hahahaha..bercanda kok gue" balas nathan yang masih tertawa.

icha terdiam dan menundukkan kepalanya, wajahnya semakin merah..icha bingung sendiri jadinya, entah mengapa ia tidak bisa mengatakan "tidak" atas pertanyaan amel tadi. tapi tidak memungkinkan juga bila ia mengatakan "iya", toh ia sama sekali tidak memiliki hubungan khusus dengan nathan, jangankan hubungan, perasaan untuk nathan saja tidak ada.

"kk bercanda kok, kk cuma temennya kak icha aja.nama kk..nathan." lanjutnya, kemudian ia melirik icha dan tersenyum.icha hanya membalas menatap mata nathan dan membalas senyum nathan itu.

"kak, amel udah lama nih gak liat kk main piano. ayo dong kak, main piano lagi" pinta amel manja, sambil menarik ujung baju seragam icha.

"lo bisa main piano cha? kok gue gak tau?" ujar nathan.

"yee kk kemana aja? katanya temennya kak icha, masa gak tau? kak icha jago bgt loh main pianonya, iya kan cha?" puji amel sambil melirik icha.

"hahaha..engga jago kok, biasa aja." tukasnya lugu.

"ayolah kaaaaak, main lagi...ya ya ya?" pinta amel pada icha.

"iya iya, kk main deh" ujar icha menyerah.

"ye ye ye..asik asik, ayok kak nathan." ajak amel yang menarik tangan nathan dan menuntunnya ke ruang tengah.

Ruangan tengah panti ini sangat sederhana, cat temboknya berwarna coklat muda, lantai keramiknya berwarna putih bersih, di dindingnya terdapat beberapa foto anak-anak panti yang di bingkai dengan sangat serasi. Di tengah awang-awang ruangan terdapat lampu berbentuk bunga yang di gabung dengan kipas. Terdapat pula bangku-bangku yang terdapat motif dan ukiran tradisional serasi dengan mejanya. Terdapat satu televisi di sudut ruangan itu. dan di tengahnya berdiri tegak sebuah piano tua namun kondisinya masih bagus. Dihampirinya piano itu oleh icha, lalu dengan perlahan ia duduk di sebuah kursi kecil dan berhadapan dengan piano tua itu. jari lentiknya mulai menyentuh piano tersebut dan melantunkan sebuah lagu.

♫♫♫
Memandang wajahmu cerah
Membuatku tersenyum senang
Indah dunia
Tentu saja kita pernah mengalami perbedaan
Kita lalui

♫♫♫

seketika ruangan itu sunyi sesaat dan mereka terhanyut dalam lagu yang di lantunkan oleh icha, sangat merdu. Nathan terkejut, kagum, takjub, dan rasanya tak ingin berhenti mendengar icha menyanyi dan bermain piano. sungguh suatu bakat yang mengagumkan* pikir nathan.

♫♫♫
ku kan setia menjagamu
Bersama dirimu dirimu
Sampai nanti akan s’lalu
Bersama dirimu

♫♫♫

Sampai akhirnya selesai, mereka semua meberikan tepuk tangan yang meriah untuk icha.
Nathan masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, suatu permainan yang mengagumkan dari seorang gadis polos dan pendiam itu. Seketika nathan melangkahkan kaiknya menuju piano itu lalu duduk di sebelah icha,icha reflek tersentak kaget karena nathan tiba-tiba duduk di sampingnya. Mereka saling pandang dan nathan lagi-lagi tersenyum kecil. icha hanya diam tak tahu harus berbuat apa, ia gugup karena jarak antara ia dengan nathan sangat dekat.

"tan, lo ngapain deh?" tanyanya.

"mau main lah, masa mau makan." jawab nathan sambil tertawa.

"oh yaudah, bilang kek, jadi kan gue bisa minggir." ujar icha yang perlahan beranjak dari kursi kecil piano itu.

"tunggu...mau kemana cha?" tukas nathan yang tiba-tiba menarik pergelangan tangan icha dengan lembut dan menghentikan langkah icha. lagi-lagi icha takjub, suhu badannya panas dingin, ia lebih memilih diam karena takut nantinya ia jadi salah tingkah. Seluruh pasang mata di ruangan itu melihat kepada icha dan nathan secara bergantian.

"kan lo mau main, yaudah gue minggir.." jawab icha lembut.

"sini aja, gue mau main berdua sama lo..gue baru tau kalo ada cewek polos,lugu,pendiem kaya lo bisa main musik dan menghasilkan rangkaian melodi dengan sangat indah." jelas nathan sambil menatap icha dalam-dalam.

"eng..tapi tan..." icha ragu, wajahnya kini merah kembali..

"udah gpp kak, main bareng yaaaah..plis, buat kita..." ujar amel manja.

*icha bimbang, selama ini ia tak pernah bermain piano bersama seorang cowok, kecuali ayahnya..namun, ia melihat mata amel yang terlihat seperti ingin sekali melihat permainan duet icha dan nathan* icha pun setuju.
icha menganggukkan kepalanya yang mengisyaratkan "iya" lalu kembali duduk di kursi kecil itu. Nathan mulai menyentuh satu persatu bagian piano tersebut membentuk suatu rangkaian musik yang indah, icha mengetahui lagunya dan mulai mengikuti nathan.

♫♫♫
Aku yang pernah engkau kuatkan
Aku yang pernah kau bangkitkan
Aku yang pernah kau beri rasa

♫♫♫

Ruangan itu kini kembali terhanyut dalam alunan musik indah yang dihasilkan oleh permainan duet icha dan nathan. Semua mata hanya tertuju dan terfokus pada satu arah yaitu Nathan,Icha dan piano tua itu.

♫♫♫
Kapan lagi kutulis untukmu
Tulisan-tulisan indahku yang dulu
Pernah warnai dunia
Puisi terindah ku hanya untukmu

♫♫♫

Seselesainya mereka bermain piano, sekali lagi ruangan yang tadinya sunyi itu kini menjadi ramai oleh tepuk tangan dari anak-anak panti. Icha tertawa lepas seketika wajahnya memancarkan rasa bahagia yang luar biasa, Nathan memperhatikan senyuman icha itu dan terkesima sangat sangat terkesima. *CANTIK* Pikirnya.

"keren cha, gak nyangka gue..itu lagu kan susah. kok lo bisa langsung reflek ngikutin gue sih?" tanyanya takjub.

"ah biasa aja kok, itu lagu yang biasa gue mainin sama ayah." jawabnya santai.

"hebat kak, merdu banget !" seru amel dari kerumunan anak panti lainnya yang spontan langsung berlari dan memeluk icha.

icha tertawa lagi dan membalas pelukan amel dengan sangat erat, ia melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 5 sore. Itu berarti ia harus pulang.

"kk harus pulang nih,udah sore" ujar icha.

"yaaaaaah....." jawab anak-anak panti serentak menandakan kekecewaan.

"udah sore soalnya, besok lusa kk kesini lagi kok.. oke?"

"yah yaudah deh kak, janji ya main kesini lagi?" ujar amel

"iya, kk janji.." jawab icha yang mengelus-elus kepala amel.

"yuk cha, gue anterin pulang" tukas nathan.

"kak nathan, nanti main kesini lagi yaaa? janji?" pinta amel yang langsung memeluk nathan.

"iyaaa..." jawabnya sambil memeluk amel, rasanya baru pertama ini ia memeluk seorang anak kecil dan merasakan layaknya seperti seorang kakak. bahagia, rasanya.
Nathan dan Icha berpamitan dan masuk ke mobilnya. lalu mengantar icha pulang.

####
Akhirnya mereka tiba di depan rumah icha. Rumah icha tidak terlalu besar, terdapat halaman yang kecil cukup untuk meletakkan beberapa tanaman, pagarnya berwarna putih, cat tembok rumahnya berwarna krem. Meskipun kecil namun terlihat asri dan nyaman.
Nathan keluar dari mobilnya lalu membukakan pintu mobil untuk icha.

"makasih ya tan." ujar icha yang kemudian tersenyum manis, dan berhasil membuat nathan terenyuh dalam senyumannya.

"woles aja kali cha, gue yang harusnya makasih baru kali ini gue ke panti asuhan. dan menurut gue itu seru, asik, gue jadi tau semuanya..itu karena lo."

wajah icha lagi-lagi bersemu merah dan menunduk, ia gugup tubuhnya berkeringat dingin, hatinya bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi?

"hahaha, kok diem gitu sih cha? tersanjung ye gue puji? hahahaha" lanjutnya sambil mengacak-acak rambut icha dengan lembut.

"yee apa sih? biasa aja kok..weee..hahahaha" tukasnya lalu tertawa lepas.
Setelah sesaat mereka tertawa bersama, nathan mengeluarkan handphone miliknya.

"cha, kalo boleh..gue minta nomer lo dong.."

icha tersentak kaget, namun dengan spontan ia memberikan nomornya dengan mudah dan tanpa rasa ragu.

"yaudah ya, gue pulang dulu..makasih loh buat nomernya.." lanjutnya, kemudian ia mengacak-acak rambut icha lagi.

"iiiih..nathaan..rese lo ah.." sentaknya sambil tertawa.

"hahaha..biarin weee..." jawab nathan meledek, sambil melangkahkan kakinya masuk ke dalam mobil. ia menyalakan mesin mobilnya.

"daaah ichaaa...." ujarnya.

"byeee..." balas icha tersenyum.

Icha masuk ke dalam rumahnya dan menuju kamarnya, direbahkannya tubuh mungilnya itu di atas kasur lalu pikirannya menerawang jauh mengingat kembali masa-masa yang baru di alaminya dengan nathan saat di panti tadi. Namun, icha terusik oleh bayangan tugas matematika yang harus di kumpulkannya esok hari. Ia bergegas ke kamar mandi untuk mandi, setelah itu ia duduk diam di depan meja belajarnya membuka beberapa buku matematika dan mulai mengerjakan soal-soal itu.Setelah kira-kira 1 jam-an ia mengerjakan soal-soal itu, handphone-nya berdering..

unknown number is calling...
begitulah yang muncul di layar kaca handphone icha.

"siapa sih nih? ganggu aja, gak tau orang lagi ngerjain tugas apa ya?" ujarnya kesal, lalu diambilnya HP itu kemudian ia menjawab telepon itu.

"Halo..?" ujar seseorang dari seberang sana.
Icha seperti mengenal suara itu..tapi apa mungkin?

"haloo? chaaa? helloooooouuuu? woy woy woy..ini gue nathan" sentaknya di telepon.

"hmmph..iya iya gue icha, gue denger kok, kaya di hutan aja sih ngomongnya." protes icha.

"hahaha..sori, abisnya lo gak jawab-jawab sih."

"umm..kenapa tan? kok telpon?" tanya icha lugu sambil memutar-mutar pensil yang sedang dipegangnya.

"eng..gak, cuma mau cek aja kok. udah ya, bye." jawab nathan tergesa-gesa lalu mematikan teleponnya. ia merasa kikuk dan gugup, makanya ia menutup teleponnya.

call end..
begitulah yang tampak dalam layar kaca HP icha.

"dih, aneh amat sih nih orang." ujarnya kesal.

icha termenung sesaat, ia kembali merebahkan tubuh mungilnya dan bersandar pada satu boneka bantal berbentuk sapi. Pikirannya kembali menerawang jauh, ia kembali memikirkan saat-saat dipanti bersama nathan. Hatinya merasa senang mendapat telepon dari nathan namun juga merasa bingung, mengapa nathan menelponnya hanya cuma sebentar? apa ia hanya ingin membuat dirinya percaya diri? ah sudahlah..ia terlalu letih memikirkan dan menebak semua itu. Ia terlelap dan masuk dalam dunia mimpinya.


####
TOK..TOK..TOK..TOK..

"icha..bangun sayang..nanti kamu telat loh" terdengar suara seorang wanita paruh baya mengetuk pintu kamar icha dan memanggil icha.

"iya mah..icha udah bangun.." jawab icha sambil mengucek matanya .

Dan icha mengambil HP di meja dekat tempat tidurnya. ia bermaksud untuk melihat pukul berapa sekarang, dan ternyata pukul 06.45 ! Icha panik, lalu bergegas beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi. Tak lama kemudian, Ia keluar dari kamar mandi lalu memakai seragam, dan segera berangkat ke sekolah. Rumahnya memang tidak terlalu jauh dari sekolah, namun butuh waktu 15 menit untuk sampai disana. Icha terus berlari dan sesekali pandangannya tertuju pada jam di pergelangan tangannya., sampai pada akhirnya ia melihat pak satpam yang sedang ingin menutup gerbang sekolahnya.

"eeehhh...pak..pak...pak..nanti dulu pak, saya mau masuk" ujar icha dengan nafas yang terengah-engah.

"ya ampun neng, udah jam berapa ini?" tukas satpam penjaga sekolah itu.

"iya saya tau pak, tapi kan.." belum selesai icha ngomong, udah dipotong sama pak satpam yang berkumis tebal itu.

"maaf neng, tapi peraturan ya tetap peraturan.kamu harus tunggu diluar setelah 2 jam pelajaran berakhir." Ulas pak satpam itu yang gayanya sudah seperti membacakan undang-undang negara.

"yah ampun paak...baru sekali ini saya telat.." rengek icha pada satpam itu.

"maaf neng, tapi saya gak bisa" satpam itu tetap bersikukuh.

Akirnya icha menyerah dan berdiri di depan pagar, menunggu ada keajaiban yang bisa membuatnya masuk kelas. Tak lama kemudian, terlihat ada sebuah mobil jaguar berwarna silver menuju ke arah icha berdiri. Mobil itu berhenti lalu, pintu mobil itu mulai terbuka, perlahan sosok cowok dari balik pintu mobil itu semakin jelas..VANO ! mobil itu milik vano. vano menghampiri icha dan pak satpam itu.

"pak, bukain pintunya..gue mau masuk.."

"maaf den, tapi sudah peraturan sekolah..saya tidak bisa membukakan pintunya."

"lo mau gue pecat? cepet bukain pintunya !" paksa vano yang menatap satpam itu dengan gerang.

"aaa..anu..den." ujar satpam itu gelisah.
karena tidak tahan dengan sikap vano yang menyebalkan itu, icha pun berdiri di depan satpam itu lalu menghadap vano.

"heh..gue tau ya, lo itu anak dari donatur sekolah..tapi bukan berarti lo bisa seenaknya !" sentak icha sebal, ia menatap vano dalam-dalam dan amarahnya semakin memuncak ketika vano hanya mengabaikan omongannya dan kembali bertatap muka dengan satpam itu.

"HEH, GUE NGOMONG SAMA LO !" ujar icha semakin gerang.

"sori, urusan lo apa ya? mau ngomong? ngebet banget pengen ngomong sama gue lo ya?" jawab vano pede.

"dih, ogah ! amit-amit deh, ih...." tukas icha.

"apa kata lo? amit-amit? dasar cewek kampung !" balas vano kesal.

"heh, cowok sok kaya ! sok berkuasa ! sok ganteng padahal mah engga ! ih.." ujar icha yang bertambah gusar.

Suasana kini ricuh karena perdebatan hebat antara icha dan vano, sang satpam pun tidak berani melerainya. Sampai pada akhirnya guru fisika pun menghampiri mereka karena mendengar kericuhan dari luar. Tanpa basa-basi pak gatot pun memberikan hukuman pada mereka. BERJEMUR DI LAPANGAN SEKOLAH SAMBIL HORMAT BENDERA SELAMA 1 JAM !

"aih..bapak jahat amat deh..jangan 1 jam lah pak, 10 menit aja ya?" pinta icha.

"ah lenjeh banget lo jadi cewek, 1 jam aja gak kuat" ledek vano.
icha hanya cemberut dan berusaha meredam amarahnya, takut kalo hukumannya ditambah lagi sama pak gatot.

"sudah sudah, cepat kalian berdiri di lapangan. dan hormat pada bendera !" tegas pak gatot, yang mebuat icha dan vano spontan berlari menuju lapangan lalu hormat pada bendera.

Mereka berdiri berdampingan, vano berniat usil pada icha. Vano menggeser badannya agar lebih dekat dengan icha. Icha tersentak, lalu menatap vano denga tatapan heran,bingung plus takut.

"ng..ngapain lo deket-deket gue?" tanya icha gugup.

"dih, pede..siapa yang deket-deket lo, gue tuh kepanasan, tempat lo lebih adem." tukas vano.

*aneh banget sih nih cowok, jelas-jelas tempat gue sama tempat dia sama panasnya. the orion's itu gak ada yg beres kali ya? sikapnya aneh semua.* pikir icha. mereka saling pandang sebentar, namun vano cepat-cepat mengalihkan pandangannya dari icha. jantungnya berdegup kencang. *jantung gue kenapa sih nih? kaya mau lomba lari aja, masa ngeliat dia doang gue jadi kaya gini..ah bego bego..* gumamnya dalam hati.

"udah ah, jangan deket-deket gue lo." ujar vano sambil melangkah menjauh dari icha.

"dih apasih? lo yang jelas-jelas tadi deketin gue, haa..ngefans lo ya? bilang aja kali." canda icha.

"yee..amit-amit deh, masih banyak cewek yg lebih dari lo." tukas vano lagi.

Yap..Kini suasana menjadi sunyi kembali, tak ada perbincangan karena udara di sekitar mereka sangat panas, terik matahari sangat menyengat mereka. Rasanya tak tahan, berlama-lama seperti ini, pikir icha. sampai pada akhirnya bu resya, guru matematika mereka datang menghampiri mereka dan mengizinkan mereka untuk masuk ke kelasnya. saat sampai di kelas, semua mata tertuju pada icha dan vano..vano sih gak kenapa-kenapa, tapi wajah icha agak sedikit pucat. Tak lama kemudian, Bu resya masuk kelas dan menanyakan PR yang diberikannya 3 pekan lalu.

"Ya..silahkan kumpulkan PR kalian ke depan." perintah Bu Resya.

Serentak anak-anak maju ke depan meja guru untuk mengumpulkan tugas mereka, namun icha terlihat sibuk sendiri mengacak-acak tasnya. Rupanya ia mencari buku tugas matematikanya yang baru saja ia kerjakan kemarin malam. Icha berkeringat dingin, lalu ia maju kedepan dan menjelaskan bahwa bukunya tertinggal di ranjangnya ketika ia sudah menyelesaikan tugasnya, icha lupa memasukkannya ke dalam tas. Bu resya tidak mau mendengar alasan apapun. wajah icha pucat pasi, keringat dingin membasahi tubuhnya.

"siapa lagi di antara kalian yang tidak mengerjakan PR saya?" ujar bu Resya gerang.
seisi kelas terdiam dan tak lama kemudian, terlihat sebuah tangan yang terangkat, tangan itu milik vano !

"hmm..kamu sih sudah menjadi langganan, teman-teman sekelompokmu saja mengerjakan, kenapa kamu tidak?" tanya Bu Resya sambil menghampiri vano.

dengan santai dan tak berdosa, Vano menjawab, "males bu, mending nongkrong bareng temen". Semua murid terdiam, bagi mereka hal seperti itu sudah menjadi pemandangan yg tak asing lagi. Vano memang seperti itu, selalu menyepelekan pelajaran. Sementara, Icha yang tertegun diam masih berdiri kaku di depan meja guru, wajahnya masih pucat bahkan kini semakin pucat.

Amarah Bu Resya tak terbendung lagi, akhirnya Bu Resya memerintahkan Icha dan Vano untuk mengelilingi lapangan basket sebanyak 7 kali. Murid-murid pun protes, karena masalahnya Icha juga ikut terseret hukuman.

"Bu, jangan lah bu, kasian icha..mukanya udah pucet tuh bu.nanti kalo pingsan gimana?" ujar tiara khawatir.

"saya gak mau tau, dia itu sudah tidak mengerjakan tugas saya, cepat sana lari !" tegas Bu resya galak.

Akhirnya mereka berdua, berjalan ke tengah lapangan dan mulai berlari mengelilingi lapangan, bukannya serius berlari..mereka malah saling ledek. yang membuat kericuhan kembali terjadi.

"ah payah lo ! kejar gue sini kalo bisa, yang selesai 7 putaran duluan ditraktir yang kalah ! gimana?" ledek vano sambil berlari di samping icha.

"yee..rese lo ! gak tertarik gue sama taruhan lo !" tukas icha kesal sambil berlari, wajahnya masih pucat, ia merasa pusing sebenarnya. tapi ia berusaha menutupinya.

"alah..bilang aja takut lo..iya kan? takut kan? takut kalah sama gue?" ledek vano yang masih berlari di samping icha.

"engga takut gue sama lo, tapi gue gak tertarik sama taruhan lo buang-buang waktu gue aja." balas icha. kini pandangannya menjadi semakin redup. sesaat icha berhenti berlari dan memegangi kepalanya. Vano yang masih berlari menghampirinya dan meledeknya,tapi ia sadar jika ada yg berbeda dari wajah cewek mungil ini. wajah icha menjadi lebih putih dari biasanya lebih tepatnya pucat pasi.

"heh, kenapa lo? muka lo putih pucet gitu udah kaya mayat hidup jalan-jalan. kalo gak kuat berenti aja sono." ledek Vano.
*nih anak kenapa sih? jadi takut gue, takut dia kenapa-kenapa..* sesaat ia berpikir seperti itu, *ah apaan sih, bodo amat deh..lagian dia siapa gue coba?* terjadi peperangan di batin vano. tapi yang jelas, ia sebenarnya khawatir.

"ah becanda lo, gue kuat kok..udah sono, jangan ngalangin gue..*PLAK" ujar icha sambil memukul pipi vano dengan sangat pelan.

"heee..kampret lo yaa..berani-beraninya mukul pipi gue ! awas lo gue kejar !" ujar vano, ia pun lari secepat kilat berusaha mengejar icha yang sedang tertawa geli karena ekspresi vano tadi.

"woo..payah lo ! masa kalah lari sama cewek kaya gue?" ledek icha, yang membuat vano makin gusar dan berusaha mempercepat larinya.

"hah ! rese lo..liat gua nih..cepet larinya..motor rossi aja kalah sama gue." Teriak vano yang kemudian tertawa kecil dan bertambah semangat mengejar icha.

Kini lari mengelilingi lapangan basket sebanyak 7 kali itu bukan menjadi hukuman lagi malah lebih mirip adegan di film bollywood yang kejar-kejaran. Vano berhasil melewati icha. sedangkan icha tertinggal di belakang.

"yeyeyeye..gue menang cha..traktir gue lo !" teriak vano tanpa melihat ke tempat icha berdiri jauh di belakangnya.

icha hanya terdiam di tempatnya, merasa dunia seakan berputar, dan matanya berkunang-kunang, pandangannya makin lama makin kabur..dan *BRUUUUK !
Icha tiba-tiba jatuh tergeletak di tengah lapangan. Vano yang melihat hal itu terentak kaget dan langsung lari menghampiri icha.

"cha..bangun cha, ah jangan bercanda lo.." ujar vano khawatir.

icha masih tergeletak lemas, badannya dingin..sedingin es. wajahnya pucat pasi, vano semakin panik. diangkatnya tubuh icha dan diletakannya kepangkuannya.

"cha..kalo lo mau gue peluk, bukan gini caranya..gak lucu lo, pas gue menang lo pura-pura sakit biar gak traktir gue." ujar vano berusaha menutupi kegelisahannya.

"saa..sak..sakiittt..." Icha merintih kesakitan, ia memegangi perutnya.

"apanya cha yang sakit? chaa..?" vano semakin gugup, ia berkeringat dingin..takut, khawatir, gelisah..

icha terdiam dan kondisinya semakin lemah, vano segera mengangkat tubuh mungil icha dan berlari menuju ruang UKS. sesampainya disana, ia terlihat sangat panik.

"suster...suster..." teriak vano.

"ada apa vano? kok kamu panik begitu? icha kenapa?" tanya suster itu tenang,

"ini sus, icha..icha..ichaaa.." ujar vano terbata-bata, ia panik sekali sehingga sulit berkata apa yg terjadi sebenarnya.

"icha pingsan? kamu tenang dulu vano, sekarang rebahkan icha di ranjang itu, biar saya yang menanganinya" ujar suster itu.

Vano merebahkan tubuh icha di ranjang UKS, suster itu memeriksa icha dan menggelengkan kepalanya. Vano yang melihatnya semakin panik.

"dia memiliki maag yang cukup parah. kamu lebih baik ke kantin membelikan makanan untuknya." perintah suster itu.

"iya suster.." jawab vano.

Tak lama kemudian, vano datang kembali dengan membawa sebungkus roti cokelat dan sebotol air mineral. vano duduk di samping tempat tidur dimana icha berada. ia memperhatikan wajah icha. *manis* pikirnya. ia ingin mengelus rambutnya, dan menggenggam tangannya. tapi ia ragu. seharian ia menunggu icha sadar, sampai bel istirahat berbunyi pun icha masih tak sadarkan diri. Berita bahwa icha pingsan sudah menyebar luas, Nathan bermaksud mengjenguk icha di UKS. Sementara Vano masih khawatir dengan keadaan icha, ia nekat mengelus rambut icha dengan lembut..bahkan sangat lembut. Tanpa disadari nathan melihatnya dari sisi jendela yang tidak tertutup oleh gorden. Hati Nathan panas, tidak suka melihat vano sedekat itu dengan icha, hatinya gelisah, ia ingin berada dekat dengan icha, tapi disana sudah ada vano. apa yang harus ia lakukan? apa yang terjadi pada hatinya? mengapa ia merasakan hal yang sedemikian rupa? perasaan apa ini?

Part 4 done.
kritik dan saran pliss..
mohon maaf kalau ngaret.. saya keteteran soalnya... >,<
ditunggu yah Part 5-nya.
ada request buat part 5? :)

Kamis, 05 Mei 2011

Seputih Salju, Setinggi Bintang (PART 3)

Diposting oleh nonomiya mizumi di 15.13 0 komentar
yap..lanjut lagi yukk ceritanya.. semoga nggak mengecewakan yah.. :)

Happy reading girls !

Entah mengapa, Nathan merasa ada yang berbeda dari senyuman icha itu. Ia merasa hangat,nyaman,dan ia betul-betul bisa merasakan rasa tulus yang icha sampaikan melalui senyumnya. Ada apa sebenarnya? sudah lama nathan tidak merasakan kehangatan dan nyaman seperti yang terpancar dari diri Alyssa.


####
Pagi-pagi buta, the orion's udah nangkring aja di DPR sekolah tempat biasa mereka mangkal, mereka sedang asyik membicarakan Alyssa dan peristiwa tempo hari di panti. Seperti biasa,di sekitar mereka cewek-cewek sibuk mencari perhatian the orion's, ada yang sok sok'an senyum manis, ada yg melambaikan tangan dan saat berjalan tepat di depan the orion's mengedipkan matanya, bahkan ada yg cara jalannya sok-sok'an di mirip-miripin sama miss universe. Ih, nih cewek cacingan apa ya? pikir vano. bagaimana tidak? Tingkah mereka yg berlebihan itu malah bikin the orion's risih, gaya mereka bukannya anggun tapi malah seperti cacing kepanasan. Vano,putra,dan steve saling berbisik dan menertawakan tingkah laku cewek-cewek tadi. Ketika sedang tertawa, bola mata putra terfokus pada salah satu sahabatnya yang entah mengapa pagi ini tiba-tiba berubah jadi diam. Vano,Putra,Steve,dan Nathan pun saling pandang.

"woy ! lo kenapa tan?" ujar putra sambil menepuk bahu nathan, yang otomatis membuatnya terkejut.

Nathan hanya mengernyitkan dahinya, ia masih belum sepenuhnya sadar dari lamunannya. Ia masih memikirkan sesuatu, ada sesuatu yang aneh pada dirinya. Entah apapun itu, yang jelas hal itu cukup hebat sampai membuatnya termenung seperti itu.

"lah..bocah bocah, gue tanya kok diem aja?" lanjut putra.

"gpp gue" jawabnya singkat.

"sob, lo kalo ada masalah cerita lah sama kita. siapa tau kita bisa bantu." jelas vano sambil merangkul sohib terdekatnya itu.

"hahaha..iya, gampang itu. gue pasti cerita kok."

*apa yang harus gue ceritain ke kalian, gue aja gak tau sebenernya hal apa yg bikin gue jadi bengong gini.*lanjutnya dalam hati.
Nathan benar-benar bingung, ia tidak tau apa yang terjadi pada dirinya, ia sama sekali tidak mempunyai petunjuk mengenai permasalahan yg sedang terjadi pada dirinya. satu-satunya yang terlintas di pikirannya saat ini hanyalah Alyssa. Itu pun belum jelas baginya, kenapa alyssa ada di pikirannya? tidak akan mungkin jika ia memiliki perasaan padanya, terlalu cepat. Lagipula ia belum mengenal lebih dalam sosok Alyssa, dan nathan bukan tipe orang yang gampang jatuh hati pada orang yang belum dikenalnya dalam-dalam.

"jadi gimana nih..masalah taruhan kita?" ujar steve.

"gimana apanya?" jawab putra.

"yaa..udah sejauh mana kalian usahanya buat dapetin hatinya icha?"

"Gue sih udah melakukan pergerakan secara rahasia sob ! haha.." ujar putra.

"Hah? maksud lo?" tanya vano, dahinya mengernyit.

"Ada deh..hahaha."

"Ah..payah lo ! pelit amat !" jawab Steve.

"Kalo gua kasih tau, namanya bukan pergerakan rahasia..bego !"

Mereka tertawa lepas bersama, begitupun dengan nathan. Sejenak ia ingin melepas pikirannya tentang icha dan kembali tertawa bersama ketiga temannya seperti biasa.
Baru saja Nathan melepaskan pikirannya dari icha, bayangan icha kembali menghantui pikirannya setelah putra menunjuk sosok perempuan yang sedang berjalan ke arah mereka, sosok itu adalah icha. Hari ini, icha membiarkan rambutnya yang panjang dan berwarna hitam itu terurai. Poninya, di buat menyamping ke kanan, dan ia mengenakan bandana yang di hias oleh pita kecil berwarna putih. Ia menggunakan jam tangan berwarna biru yang melingkar pada pergelangan tangan kirinya. Simple memang, tapi itu cukup membuat icha terlihat manis, ditambah lagi oleh wajahnya yang bisa dibilang "babyface". Icha menghampiri The Orion's yang tengah memandanginya dari jauh.

"Kalian itu apa-apaan sih? ngeliatin gue sampe segitunya, risih tau !" ujar icha sesampainya di depan mereka.

"Eh, cewek stress..siapa sih yg ngeliatin lo? pede bgt jadi cewek." tukas vano, yang seketika berdiri dan menghadapi icha.

"Apa lo bilang? stress? enak aja, lo tuh yang lebih stress! dasar cowok sinting !" Balas Icha yang semakin kesal.

"Sinting? Udah bosen hidup lo ya? Gue beri juga lo ah lama-lama" Seketika Vano mengepalkan jari-jari tangan kanannya, mungkin terlihat ingin memukul icha tapi ia malah mengacak-acak rambut icha.

"Ih..apa-apaan sih lo ! seenaknya aja ngacak-ngacak rambut orang!zzz" icha semakin kesal, dan ditatapnya mata vano dengan penuh amarah.

"udah-udah..pagi-pagi kok udah berantem sih?" ujar steve sambil melerai mereka, dan dengan sengaja menarik tangan icha dan menggenggamnya.

"kamu gpp kan cha? uuh..kasian, rambutnya jadi berantakan gini.." lanjutnya sambil mengelus rambut icha.

"haah?i..iya.. gpp..kok"
*kesurupan setan apaan sih nih si steve, tumben amat baik sm gue..aneh* pikirnya.

"umm..gue ke kelas dulu yah." lanjutnya, sambil melangkahkan kakinya meninggalkan the orion's.

"yaaah, cha..mau kemana?ah elo sih stef, kabur kan dia..niatnya mau pdkt gua..ah kampret !" ujar putra kesal.

"hahaha...bodo amat, derita lo itu mah."

"ah rese lo ! woy tan, diem aja lo..kenapa lagi sih?" tanya putra yang melirik sahabatnya itu.

"lo harus cerita ke gue sob, oke?" kata vano sambil merangkul erat sahabatnya lalu menepuk bahu kanannya.

sementara nathan hanya bisa diam dan merasa bingung akan dirinya yang semakin hari semakin merasa aneh setiap kali melihat icha.

"hehe, yang penting gue udah siapin sesuatu buat icha di kelas." ujar putra tiba-tiba, yang membuat vano,nathan dan steve menatapnya penasaran.

"hah? maksud lo?"

"hahaha..ada deh.." jawabnya, putra tersenyum dan membuat ketiga temannya itu saling pandang dan bertanya-tanya.apa maksud perkataannya?

####

Sesampainya di kelas, semua mata tertuju pada icha. Icha pun bingung, ada apa sebenarnya? icha terus berjalan sampai ke bangkunya, namun pandangan mereka tak lepas darinya. Icha terus-terusan memandangi sekitarnya, hatinya bertanya-tanya, apa yg telah ia lakukan, sampai-sampai ia dipandang oleh semua anak-anak kelas.Semua dugaan dan ketakutan icha sirna setelah dilihatnya setangkai mawar putih dan boneka teddy bear serta sepucuk surat kecil yang terletak di meja icha. alis kanannya terangkat dan dahinya mengernyit. ketakutannya hilang memang, tetapi sekarang berganti,,icha menjadi penasaran. Diambilnya boneka dan mawar putih tersebut.

"punya siapa sih nih?"

"punya lo lah cha, dari fans tuh..ciee" ejek tiara yang semenjak tadi menunggu kedatangan icha dengan maksud menanyakan dari siapa hadiah itu.

"punya gue? dari siapa?"

"ngga tau deh, justru gue mau nanya lo" tiara menggeleng dan mengangkat bahunya.

Tidak lama kemudian, the orion's muncul duduk di bangku mereka masing-masing. Putra menatap icha dalam-dalam lalu tersenyum. Icha bergidik dan jelas merasa risih, sekarang bertambah lagi anggota the orion's yg bersikap aneh padanya.
Icha mengalihkan pandangannya, kini pikirannya kosong..melayang jauh, ia ingin menebak apa yg terjadi tetapi tidak berani, karena takut ia akan menyesal nantinya. di masukkannya boneka dan mawar putih tersebut ke dalam tasnya.

selama pelajaran berlangsung, icha ngga tenang..seperti ada yg memperhatikannya. Ia melihat bangku di pojok kanan belakang tempat the orion's duduk. Nathan memperhatikannya lagi, tapi kali ini..icha merasa tatapannya berbeda dari sebelumnya, tatapan nathan kali ini lebih dingin dari biasanya. Hal itu membuat icha tambah tegang, risih bahkan panik. Setelah beberapa lama merasa merinding karena di perhatikan oleh nathan, akhirnya bel pulang berbunyi. Icha membereskan barang-barangnya dan beranjak keluar dari kelas. Putra mengikuti langkah icha, menarik tangannya lagi dan berdiri di hadapannya. icha terkejut,dan ngga tau harus berbuat apa.

"gimana cha, suka sm teddy bear dan mawar putihnya?" ujar putra sambil menggenggam tangannya.

"ooh jadi itu dari lo? maksud lo apa hah? lepasin tangan gue!" Icha berontak dan berusaha melepaskan tangannya dari genggaman putra.

"iya dari gue, lo ga suka ya cha?"

"IYA ! GUE GA SUKA ! SEKARANG LEPASIN GUE !"

"terus lo sukanya apa dong?"

"bukan urusan lo !" ujar icha kesal.
saking kesalnya icha menginjak kaki putra dan membuat tangannya terlepas dari genggamannya.

"aduh ! galak banget sih lo !" kata putra yang merintih kesakitan dan memegangi kakinya.

"bodo! jangan penah pikir kalo gue sama kaya cewe lain." Icha kesal dan pergi meninggalkan putra yang merintih kesakitan.

"gila, galak bener tuh cewek..singa aje kalah..kaga sanggup ah gue." gumamnya yang masih merintih karena kakinya sakit.

Icha itu sebenarnya gak bermaksud marah, tapi ia ngga tahan sama sikapnya putra yang tiba-tiba megang tangannya sembarangan. Icha berjalan di koridor sekolah, suasananya sepi karena siswa yg lain mungkin sudah pulang. Saat berjalan di samping lapangan basket, icha melirik sedikit dan matanya terhenti pada sosok yang di kenalnya, Nathan ! nathan sadar jika icha memperhatikannya, ia tersenyum mengambil tas lalu menghampiri icha yang berdiri di pinggir lapangan.

"mau balik cha?"

"i..iya.." jawab icha gugup.

"hahaha..gak usah gugup gitu kali cha, mau ke panti ya?"

icha tersentak, tau darimana dia kalau ia mau pergi ke panti untuk menemui anak-anak panti?

"kok...lo tau?" tanyanya penasaran.

"hahaha, tau lah.." jawab nathan santai sambil tersenyum.

"tau darimana?" icha bertanya lagi.

"dari anak-anak kelas."

"ooh..."

*mungkin ini waktu yang tepat buat kenal sama icha lebih dalam.* pikir nathan.

"mau gue anter cha? gue anterin deh."

"hah? eh..ga usah tan, takut ngerepotin. lagian lo capek pasti kan abis basket."

"hahaha..santai aja kalo cha, lagian bete juga gue, tadi ditinggal sama the orion's balik.ayolaah cha.." ujar nathan.

"umm..iya deh".

"serius cha?"

"iya"

"oke deh, yuk ke parkiran."

Mereka menuju mobil nathan di parkiran, mobil milik nathan mercedes benzQ dua pintu, berwarna hitam. Nathan membukakan pintu, dan icha masuk ke dalam mobil itu..begitu pun dengan nathan. Selama perjalanan, entah mengapa suasana menjadi tegang, sepi,sunyi. Sampai pada akhirnya, Nathan melirik icha dan tersenyum. Icha terkesima sejenak, dan merasa jika senyuman nathan kali ini berbeda. Icha merasa hangat, nyaman bertolak belakang banget dari tatapan nathan tadi siang. Baru kali ini icha melihat nathan tersenyum seperti itu. Icha merasa ada sedikit rasa nyaman dan hangat yang ia lihat dari sosok seorang nathan.

yap, part 3 done.
kritik,saran dan komentar yah..
semoga gak mengecewakan.. :)

Rabu, 04 Mei 2011

Seputih Salju, Setinggi Bintang (PART 2)

Diposting oleh nonomiya mizumi di 15.22 0 komentar
sesaat icha diam dan termenung, *apa mungkin? mereka suka sama gue?*pikirnya dalam hati.


Tiara sudah menghabiskan nasi gorengnya, semantara icha masih diam termenung. entah mengapa kata yang terucap oleh tiara kini terngiang di pikiran icha..

"Cha, balik ke kelas yuk."

"Hah? oh iya..yuk."

sepanjang perjalanannya ke kelas pikiran icha tak lepas dari ucapan tiara. sesampainya di kelas..lagi-lagi The Orion's menatap icha dari ia memasuki kelas hingga ia duduk di tempatnya.

"tuh kan ra, mereka sinis gitu ngeliatin guenya."

"sinis apaan sih cha? orang mereka pada senyum-senyum begitu."

"ah bodo deh..bukan urusan..suka-suka mereka mau ngapain."

*bodo deh, anggep aja gak terjadi apa-apa..jangan sampe gue kepedean dan masuk ke rayuan gombal kelas mujaernya mereka* gerutunya dalam hati.

Setelah itu, guru fisika yang terkenal killer pun masuk ke kelas. Pak Gatot, yap..itu nama guru yang memiliki kumis tebal ala pak kades yang terkenal galak dan memiliki panggilan mematikan. gimana gak mematikan? setiap murid yang dia suruh maju ke depan selalu dibuatnya menderita dengan soal fisika yang susahnya tingkat dewa ! makanya setiap ia memanggil nama satu murid, bagi murid tersebut ia telah mendapat sebuah panggilan kematian.Ia meletakkan buku-buku tebalnya dia atas meja, lalu mengambil sebuah spidol dan menulis sebuah soal fisika di papan tulis. setelah selesai ia membalikkan badan dan menatap satu persatu murid di kelasnya itu.

"siapa yang berminat untuk mengerjakan soal di papan tulis?" tanyanya galak.

Semua murid terdiam sesaat..sunyi...sampai pada akhirnya terdapat dua orang murid yang mengacungkan tangannya, yang satu adalah icha dan yang satunya lagi Vano ! sungguh diluar dugaan, seisi kelas terkejut dan serentak mengalihkan perhatian mereka dan menatap vano..sebab,selama ini vano selalu mengacuhkan bahkan tidak pernah menganggap keberadaan seorang guru, tetapi sekarang ia menawarkan dirinya untuk mengerjakan soal yang susahnya tingkat dewa.

"Ya..hmm..Alyssa dan Vano..."

"Vano? Baru kali ini saya melihat vano ingin mengerjakan soal saya" lanjutnya.

"Baiklah..vano, silahkan maju ke depan dan kerjakan soal saya."

"Van, lo yakin kalo lo bisa?" tanya Nathan cemas.

"Masalah bisa apa engga mah itu urusan belakangan, yang penting gue udah punya image bagus di matanya icha.hahaha" jawabnya.

"Vano..cepat kerjakan soalnya" teriak pak gatot kesal.

"iye pak, woles aja sih.."

Vano pun berdiri dan beranjak dari bangkunya menuju ke depan kelas, namun ia terhenti sesaat ketika sampai di mejanya icha. dan ia tersenyum manis, membuat icha bingung dan heran.

"sori, papan tulisnya masih 6 langkah dari meja gue." katanya ketus.

"iya gue tau." jawab Vano.

*nih cewek gak ada rasa pedenya apa ya? gue udah senyum manis gitu kok dia biasa aja sih?senyum balik ke gue juga ngga, kurang ganteng apa gue?* gerutunya dalam hati.

sesampainya di depan kelas, ia mengambil spidol dan mulai mengerjakan soal. Tapi masalahnya, vano sama sekali gak ngerti sama tuh soal. *aduh, mampus gue..gimana nih? dapet senyumannya si icha engga, dapet soal susah iye..apes apes..* ujarnya dalam hati.

"Sebenarnya kamu bisa apa tidak mengerjakan soal itu?" tanya pak gatot kesal.

"Tadi sih bisa, tapi saya tiba-tiba saya lupa pak." jawabnya.

serentak seisi kelas tertawa keras, Vano merasa malu..seketika pandangannya beralih pada icha yang sedang tertawa kecil..manis,cantik,lugu pikirnya.

"Yasudah sana, kembali ke tempatmu." ujar pak gatot.

Vano pun kembali duduk di bangkunya, dan termenung sesaat.*gadis mungil itu manis juga ternyata kalau sedang tertawa* pikirnya dalam hati, lalu ia tersenyum.

"Van? kenapa lo? senyum-senyum gitu?" ujar Steve.

"gpp kok gue." jawabnya.

"Ah lo kayak gak tau aja stef, efek samping kalo dapet panggilan kematian" ledek Nathan.

"Ah apaan sih lo." gerutu Vano.

Mereka tertawa, Bel berbunyi menandakan waktunya pulang. Siswa pun bergegas merapikan buku dan memasukkan ke dalam tasnya lalu bergegas meninggalkan kelas.

"Cha..?" ujar Tiara

"Hmm..?"

"Bisa temenin gue ke toko buku?"

"Yah..ra, jangan sekarang lah..gak bisa gue, mau ke panti dulu. sori ya"

"Yaaaaah..yaudah deh, hati-hati yah cha..gue duluan."

"sip ra, lo juga yah."

Saat icha berjalan meninggalkan kelas, tanpa ia sadari ia di ikuti oleh 4 cowok ganteng..The Orion's !

"Dia mau kemana sih?" tanya Steve.

"Ssssst..jangan keras-keras bego, nanti dia denger !" jawab putra.

"gue denger sih tadi dia mau ke panti." jawab Nathan.

"Ke panti? ngapain dia ke panti?" Tanya Vano.

"Gak tau deh, mau jenguk anaknya kali." ujar Putra.

"hah? anak?" tanya Vano polos.

"hahaha..gue becanda kali, mana tau gue dia mau ngapain..emang gue emaknya !"

####
Sesaat mereka tertawa kecil. Sampai pada akhirnya mereka dan icha telah sampai di sebuah panti asuhan bernama "Cahaya Bunda".

"Kak ichaaaaaaaaa......" terdengar suara seorang anak kecil yang memanggil nama icha dan berlari menghampiri icha kemudian memeluknya.

"iya cantik? duhh, kakak kangen banget sama amel..amel apa kabar?" tanyanya lembut.

"baik kok kak..." jawab amel polos.

"kak....apa kabar?" teriak salah seorang anak kecil yg menghampiri icha.

"Baik sayang, kamu gimana?"

"baik kok kak..kangen deh sama kakak."

"haha..sama..aku juga kangen, yaudah yuk..masuk ke dalem.."ajak icha.

Icha sudah berada di dalam panti, sementara Vano Cs. berada diantara semak-semak. Mereka melihat senyum lembut dan tulus dari seorang icha, orang yang selama ini selalu ketus jika berhadapan dengan mereka. Mereka semua tertegun,takjub,kagum..bagaimana tidak? ternyata masih ada Seorang belia yang peduli terhadap anak-anak yatim, dan itu adalah Icha.

"Gak nyangka gue. sumpah." ujar Steve takjub.

"Sama gue juga." ujar Nathan tercengang.

Sesaat mereka terdiam dan memutuskan untuk pulang ke rumahnya masing-masing.

####

Sesampainya di rumah masing-masing. Nathan yang terngiang senyum manisnya Alyssa, bingung. Kenapa cewek itu bisa ada di pikirannya sampai saat ini?
ia terus-terusan terbayang wajah icha saat tersenyum bersama anak-anak yatim itu. Entah mengapa, ia merasa ada yang berbeda dari senyuman icha itu. Ia merasa hangat,nyaman,dan ia betul-betul bisa merasakan rasa tulus yang icha sampaikan melalui senyumnya. Ada apa sebenarnya? sudah lama nathan tidak merasakan kehangatan dan nyaman seperti yang terpancar dari diri Alyssa.

hehehe..part 2, done.
penasaran? kritik dan sarannya plis ! :D

Seputih Salju, Setinggi Bintang

Diposting oleh nonomiya mizumi di 13.14 0 komentar
hai hai..cuma mau iseng bikin cerbung gak jelas, siapa tau nanti bisa jadi penulis beneran. hahaha
judulnya "Seputih salju, setinggi bintang"
selamat membaca ya girls ! :)

###
Pagi ini, SMA Pelita Bangsa kembali ramai oleh hadirnya "The Orion's" yang setelah 2 minggu vakum karena liburan kenaikkan kelas. Tajir, Ganteng, Manis, Jago Olahraga dan Musik, Terkenal itulah The Orion's, yap salah satu geng yang sangat bergengsi yang terkenal dengan hobinya yang suka taruhan..apapun yang menurut mereka menarik pasti dijadikan bahan taruhan. Mario Vano Wijaya yang biasa di panggil vano sang ketua geng, anak dari donatur terbesar sekolah SMA pelita Bangsa..ini dia nih, salah seorang yang paling dipuja oleh kaum hawa di sekolahnya karena selain tajir doi jago olahraga dan pandai bermain musik, menurut para cewek di sekolahnya jadi pacarnya vano meskipun cuma 1 minggu merupakan anugerah terhebat dalam hidupnya. Yang Kedua, Nathan William Kusuma, cowok satu ini juga ngga kalah tajir sm vano..doi paling jago main basket,piano,dan biola. Ayahnya seorang maestro musik di Eropa, Ibunya Seorang Designer ternama. Nathan merupakan anggota The Orion's yg paling dekat dengan Vano. Yang Ketiga, Stefan Febrian atau lebih akrab dipanggil Steve. Dan yang terakhir, Putra Marhadika. Mereka Sedang duduk dan mengobrol asyik di salah satu DPR (Dibawah Pohon Rindang) sekolah, ketika tiba-tiba perhatiannya tertuju pada satu cewek.

"Eh liat tuh, si cewek kampung dateng." ujar Steve sambil menunjuk kepada salah seorang cewek yang sedang berjalan.

"Hahaha, yoi..samperin yuk, udah lama kita nggak nge-Bullying dia !" Ajak Putra

serentak merekapun mengangguk, dan menghampiri cewek bertubuh mungil itu.

"woy cha, apa kabar lo? udah lama gue gak liat lo dateng ke sekolah bawa-bawa keranjang kue dagangan." ujar putra

"yoi cha, biasanya kan lo teriak Kueeee..kueee... beli satu gratis satu..sambil nawarin kue ke anak-anak, yang jelas-jelas gak level sm makanan yg lo jual itu !" ejek steve. serentak mereka tertawa keras.

"jangan ganggu gue, misi gue mau ke kelas !" jawab cewek itu dengan tegas

"galak amet sih neng? harusnya lo seneng dong pagi-pagi gini di sapa sama kita." kata Nathan Pede.

"udahlah tan, gue tau kok..di dalem hatinya dia seneng banget gara-gara kita sapa begini tapi dia gengsi nunjukkinnya, iya kan?" ujar Vano

"sori, tapi gue pengen ke kelas, bisa minggir gak?" jawabnya ketus.

"heh, lo tuh gak pernah ngaca yah? cewek lain tuh pada mimpi di sapa sama kita berempat..eh, lo yg di sapa sama kita malah jutek begitu..dasar cewek aneh !" ledek putra

"tau tuh, sok cantik banget sih !tajir engga, jualan kue aja belagu banget ! emang yah orang miskin tuh susah buat terima kenyataan, mereka tuh iri sama orang-orang kaya makanya mereka suka ketus kalo sama orang kaya, yah kaya ke kita ini." ujar vano.

"kalian itu kepedean banget sih? buang-buang waktu gue tau nggak ngomong kaya gini sama kalian, GAK PENTING !" kata cewek itu dengan tegas.

"yaelah, kayak lo penting aja sih !" ledek putra

"ish..bisa gak sih kalian tuh sehari aja gak ganggu gue? kalo pada ngefans sama gue tuh bilang, jangan caper gini !" jawab cewek itu sambil tersenyum geli.

"hah? ngefans? sama lo? MIMPI LO ! udah deh sana lo, muak gue liat muka lo !" tegas Vano

Akhirnya cewek itu pergi dan menuju kelasnya. Alyssa Oktaviani biasanya dipanggil icha, tubuhnya mungil, kulitnya putih, rambutnya panjang dan berwarna hitam kelam, matanya indah,pintar serta sangat baik hati, namun sayangnya ia kurang mampu. Ia dapat bersekolah di Pelita Bangsa karena Beasiswa.Ayahnya hanyalah seorang Guru di salah satu sekolah negeri sedangkan ibunya nya berprofesi sebagai pedagang kue di pasar.Cewek satu ini adalah cewek yang satu"nya gak demen malah "ANTI" sama The Orion's. Menurutnya, mereka terlalu berlebihan dan suka membuat onar yang merugikan banyak orang dan jelas-jelas gak ada untungnya.cewek mungil ini sangat menyukai musik terutama piano.

"liat tuh, makin belagu aja tuh cewek !" ujar putra kesal.

"iya sih, tapi gue heran kok dia bisa yah gak tertarik sama salah seorang di antara kita? emangnya kita kurang apa sih?" tanya Nathan heran.

"gue juga bingung, kok dia bisa galak gitu yah ke kita? apalagi sama lo van, kayanya doi benci bgt sm lo." tanya Putra melirik vano.

"muka lo ngeselin sih van, hahaha" ejek Nathan.

"ah rese lo tan, gue jadi penasaran..gimana jadinya yah kalo dia sampe naksir bahkan sampe tergila-gila sama gue?"

"Nah itu dia !" kata Steve tiba-tiba mengagetkan mereka semua.

"Apaan?" Jawab Vano bingung.

"Bahan baru kita buat taruhan." ujar steve sambil tersenyum.

"Hah? maksud lo apaan deh stef?" Tanya Putra heran.

"Ah elo ye..ganteng-ganteng tapi bego, tuh cewek bakal jadi bahan taruhan kita selanjutnya" jelas steve.

"Taruhan gimana? hadiahnya apaan?" tanya Vano masih kebingungan.

"Jadi gini, siapa yang bisa dapetin hatinya icha..dia yang bakal menangin nih taruhan. Hadiahnya Motor Honda CS1 gue tuh." ujarnya.

"Hah? Serius lo stef?" ujar Nathan gak percaya.

"Hahaha..yoi..! gimana? setuju gak?"

"Setuju gue !" jawab Nathan

"Gue juga ikut setuju." ujar Putra

"Lo gimana van? mau ikut taruhannya gak?" tanya steve.

"Ikut lah ! mulai kapan nih?" jawabnya.

"Oke. Deal berarti yah? Mulai besok !"

Mereka semua serentak setuju dan mulai memikirkan cara yang handal untuk mendapatkan hati Alyssa dengan cepat.

####

Bel Masuk pun berbunyi, Mereka bergegas melangkahkan kaki ke kelas. Mereka Berempat satu kelas sama Icha di XI IPA 2.
Selama Pelajaran berlangsung, Icha merasa ada yang memperhatikannya dari jauh. Ia jadi gelisah sendiri, *siapa sih yang bikin gue bergidik begini?* ujarnya dalam hati sambil melirik sekelilingnya, dan matanya bertemu pada sepasang mata indah yang ternyata adalah milik Vano ! Vano melemparkan senyum manisnya dan begitu sadar icha langsung mengalihkan pandangannya ke papan tulis dan bergumam dalam hati *tuh orang kenapa sih? stres kali yah? padahal baru tadi dia ngehina gue sekarang kenapa jadi senyam-senyum gitu ke gue?* pikirannya menjadi semerawut, dan mencoba untuk mengabaikannya. Akhirnya bel istirahat berbunyi sedangkan icha? icha masih saja termenung dan tersadar kembali setelah bahunya di teplak oleh teman sebangkunya tiara.

"lo kenapa sih cha? daritadi kok bengong begitu? bahaya loh cha." ujar tiara.

"hah? bahaya kenapa emang? kan gue cuma diem sama bengong." jawabnya heran.

"yee..jangan salah cha, bengong itu bisa menyebabkan kematian loh!"

"hah?! serius lo ra? ya ampun gimana dong ini...." icha panik.

"Hahahahahahaha"

"ih, kok lo malah ketawa sih ra? bantuin gue dong cari solusinya, nanti kalo mati beneran gimana?" ujar icha makin panik.

"abis lo lucu sih cha, polos banget. gak mungkin lah bengong bisa menyebabkan kematian."

"oh iya ya? hahaha...gak ngeh gue."

"eh, tapi beneran bisa loh...."

"......" icha tertegun diam.

"hahaha.. becanda gue.." lanjutnya sambil tertawa geli.

*polos amet sih sahabat gue yg satu ini* gumamnya dalam hati.

"Ah tiaraa maaah..." desisnya kesal.

"Hahaha iya iya, ampun cha..abis lo lucu banget sih..kenapa sih lo? kok tiba-tiba jadi bengong begitu? ada masalah apa? cerita lah."

"ngga kok ra, nggak ada apa-apa. eh, kantin yuk."

"Oke, lo yang traktir ya cha..hahaha"

"iya iya.."

####

Sesampainya di kantin, lagi-lagi icha merasa ada yg memperhatikannya..*pliss..jangan dia lagi..pliss jangan dia lagi* pintanya dalam hati. Ia mencoba memperhatikan sekelilingnya dan lagi-lagi matanya bertemu dengan sepasang mata indah, namun kali ini bukan milik vano melainkan milik Nathan ! The Orion's ternyata sedang duduk di salah satu meja kantin ngga jauh dari tempat icha dan tiara berada. yap, sekali lagi icha dibuat tertegun dan merasa risih sampai-sampai membuatnya bengong.

"Cha, mau pesen apa?"

"...." icha belum melepaskan pandangannya dari nathan.

"Cha..?"

"HELLLOOUU ALYSSA OKTAVIANI...MAU PESEN APA?" tiara berteriak, seketika seisi kantin langsung reflek melihat ke arah icha dan tiara. sementara the orion's tertawa geli.

"ih..tiara, gak usah teriak dong..gue denger kok." jawabnya malu.

"denger apanya? gue udah panggil elo 3 kali, tapi lo gak nyaut..malah bengong aja. yaudah gue teriak aja." jawabnya samil menahan tawa.

"lo kenapa sih? gue perhatiin hari ini udah dua kali lo bengong. ada apa?"

"umm..itu..umm.."

"am em am em..kenapa sih lo?" sambil membawa makanan dan duduk di salah satu meja kantin.

"itu ra, gue ngerasa ada yg aneh dari vano sm nathan. tadi pas pelajaran, gue ngerasa ada yg merhatiin..pas gue cari siapa yg merhatiin ternyata vano, terus dia langsung senyum-senyum gak jelas gitu ke gue. barusan juga gue ngerasa kalo gue di perhatiin sama orang dan kali ini sama nathan." bisiknya pelan.

"ciee..suka kali sama lo cha."

"suka? ah..gak mungkin ra, baru aja tadi pagi mereka ngeledek gue..masa sekarang langsung suka? gak mungkin banget kan?"

"ya elah cha...apa sih yang gak mungkin di dunia ini?" jawabnya sambil menyendok sesuap nasi goreng.

Icha terdiam sesaat, merenung..*apa mungkin? mereka suka sama gue?* pikirnya dalam hati..


well, girls...cerbung pertama nih, semoga gak mengecewakan..
mohon kritik dan saran yaah.. :)

Minggu, 01 Mei 2011

Yuk..belajar jadi muslimah yang baik..

Diposting oleh nonomiya mizumi di 15.23 0 komentar
Mulailah belajar menjadi wanita sholeha dengan menjaga 5 hal :

1. Jaga Mata
2. Jaga Lisan
3. Jaga Pendengaran
4. Jaga Hati
5. Jaga Amalan

Sahabatku Para Bidadari Surga yang selalu dijaga Allah…

1 ) Jaga Mata

Dalam sebuah hadis dikatakan bahwa.. lezatnya keimanan dapat terasa salah satu caranya dengan menahan pandangan mata…

Jujurlah pada diri kita…

Seberapa sering kita mengumbar mata kita melihat sesuatu yg tidak ahsan…bahkan ada suatu kalimat yang cukup menjadi I’tibar bagi kita

Salah orang yang memfitnah kita tetapi salah juga kita yang membuka peluang fitnah

Bisa jadi selama ini kita sudah menjaga mata kita..tetapi jangan sampai karena penampilan kita yg mengundang mata-mata yg tdk baik..
Coba buka Q.S.24:31

Ayat ini dengan tegas menerangkan untuk kemuliaan kaum wanita hendaklah menjaga pandangan, pola pakaian seorang muslimah seperti apa…


2 ) Jaga Lisan..

Dalam sebuah hadis dikatakan..

Almuslimu man salimal muslimu na min lisanihi wayadih / seorang muslim adalah seseorang yang lisan dan tangannya tidak menganggu orang lain

Ayo jujur pada diri kita…

pernahkah dalam satu hari kita menahan diri untuk tdk berghibah dan mendengarkan ghibah??

Sahabatku wanita sholeha yang dimuliakan Allah dan Rasulullah…

Sungguh apa yang keluar dari lisan kita itulah apa yang ada dalam hati kita

Hal ini diqiyaskan pada surat Al-hajj ayat 46.. “ Bukanlah mata itu yang buta tetapi hati yang didalam dada”

Baca surat Qaff ayat 18… “ Tidak satupun setiap perkataan yang keluar kecuali dicatat raqib dan Atid”


3) Jaga Pendengaran

Apa yang sering keluar dari lisan kita… apa yang sering terfikir dalam otak kita.. salah satunya dipengaruhi dari apa yang sering kita dengarkan…

Buka Q.S. Fushilat ayat 22

Kamu sekali-kali tidak akan dapat bersembunyi dari persaksian persaksian pendengaran,penglihatan dan kulitmu terhadapmu.Bahkan kamu mengira Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan



Seberapa penting kita menjaga pendengaran kita ???

4) Jaga Hati..
Dalam hadis Riwayat Bukhari Muslim dikatakan Rasulullah saw bersabda :

Sesungguhnya didalam jasad manusia itu terdapat segumpal daging. JIka segumpal daging itu baik maka seluruh jasadanya baik. Dan karenanya seluruh aktivitas badan pun menjadi baik. Ingatlah segumpal daging dimaksud adalah hati

Iman itu memiliki sifat yazidu wala yanqus yaitu naik dan turun,,

Mengapa hati kita sering resah,gelisah,,mudah goyah saat diuji… walau kita terus mengingat nama
Allah sesuai dalam Q.S. Ar Ra’du ayat 28
Karena Kita berdzikir baru dengan lisan kita..belum dengan hati kita..

Allah swt berfirman : “ Mereka itulah orang-orang yang dikunci mati hati mereka oleh Allah”

Sabda Rasul saw.. segala sesuatu ada pembersihnya..dan pembersih hati adalah zikir..
Zikir dgn Tilawah & Tadabbur Qur’an, Tahajud,hati yang selalu beristigfar…

5 ) Jaga Amalan
Ada sebuah Firman Allah yang sangat indah..
Dengarkanlah dengan iman dan hatimu wahai Wanita Sholeha
Sesungguhnya Orang-orang yang berkata : Tuhan kami adalah Allah kemudian mereka meneguhkan pendiriannya maka malaikat-malaikat akan datang kepada mereka dan berkata "Janganlah kamu merasa takut dan bersedih hati dan bergembiralah kamu dengan surga yang telah dijanjikan


“ Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia akhirat; didalamnya(surga) engkau akan memperoleh apa yg kmu minta dan kamu inginkan”

“Sebagai penghormatan bagimu dari Allah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”

(Q.S.Fushilat ayat 30-32)



Subhanallah walhamdulillah walaillahailallah wallahuakbar…
nilah hadiah terindah dari Allah Ar-rahman bagi hamba-hamba-Nya yang istiqomah..
Inilah Anugerah terhebat dari Allah SWT bagi hamba-Nya yang sungguh2 taat pada-Nya
Wahai para bidadari surga dunia akhirat yang Allah sayangi..
Maukah engkau disayangi Allah??...maka Sayangilah Allah sungguh-sungguh…

Maukah dipenuhi semua kebutuhan hidupmu??...maka penuhilah semua amalan-amalanmu pada Allah.

so girls..mulai dari sekarang yaah..sebelum terlambat.. :)

Sabtu, 30 April 2011

Sick Enough to Die (lyrics + translation)

Diposting oleh nonomiya mizumi di 20.30 0 komentar
hai-hai..
udah lama banget yah gak posting? hehehe
akunya sibuk soalnya..sibuk main ayodance sih..hahahah :D

umm..cuma mau kasih info lirik lagu nih..
lagunya enak, kudu,harus,wajib di dengerin..oke ?
well, check this out girls !


"Sick Enough To Die"
Mc Mong


I found the way to let you leave.. I never really had it coming
I can't believe the sight of you.. I want you to stay away from my heart

I'm on my way to the front of your house
Pick up my phone, hurry up..

I'm dying because of the pain, you know
If I can't see you, I feel like I could die
PLease pick up the phone..only for a minute
Try to listen to my words,
Just a while..
Because I think I'm dying, I can't breathe..
Let me live, please, only once..

In front of your house, for 4 hours
You're breaking my heart, but you don't know..
Are you laughing? Are you happy?
All the memories and left me this silence that made me hurt and choke.

Suddenly, the rain who took my tears away
Goose bumps from my head to my toe,
I feel my blood pumping,
Just like a poison..all day long, suffering..
But she's gone..
Looking at your eyes, I miss it..
That's why sing this song.

Reff:
Please help me to get out of this hellish place,
If this is a dream, hurry, wake me up..
PLease say that everything were a lie..
PLease say it, say it to me, so that I could live..

I found the way to let you leave.. I never really had it coming
I can't believe the sight of you.. I want you to stay away from my heart

Everyday and night I'm drunk,
There's no peace in my heart, even for a while..
If time is a drug, why it's not going away?
This is not right..
This is love's cheat..

Sorry.. I'm so greedy,
Even sleeping pills can't help me..
When I'm thinking of you, day and night changed,
Walk around back and forth, struggling..

The sky is my rival?
Or easily threw me away?
If I force myself to love someone else, will I live again?
Go around between the stars, fills my heart with a song.
Don't leave.. let me freeze..
Help me alittle.. help me please..

Reff:
Please help me to get out of this hellish place,
If this is a dream, hurry, wake me up..
PLease say that everything were a lie..
PLease say it, say it to me, so that I could live..

I found the way to let you leave.. I never really had it coming
I can't believe the sight of you.. I want you to stay away from my heart

I don't want you to leave.
Don't leave me..
Don't say to me that this is the end,
Even if it's only a day, I can't live without you,
I want you back, want you back in to my life..

I found the way to let you leave.. I never really had it coming
I can't believe the sight of you.. I want you to stay away from my heart

The sky is my rival?
Or easily threw me away?
If I force myself to love someone else, will I live again?
Go around between the stars, fills my heart with a song.
Don't leave..let me freeze..
Help me alittle..help me please..

I'm going to wait for you until I die..
Whatever you say to me..
I'll still wait for you..
I'll be back tomorrow.. I'll be back tomorrow..

Sabtu, 01 Januari 2011

simple but works :)

Diposting oleh nonomiya mizumi di 11.21 0 komentar
Hei hei.. apa kabarnya??
Maaf baru posting lagi.. ada temen nih yang request buat posting tips untuk ngelupain orang di blog ku..
Well.. let’s start ! :)
Hmm..ngelupain seseorang yang pernah hadir atau di sayang banget emang ga gampang. tapi bukan berati kita stuck dalam perasaan melankolis dalam waktu yang lama kaan?? menyendiri apalagi membiarkan perasaan sedih jadi berlarut-larut bukan ide yang bagus **bisa gila nanti lo!!**.
jujur,..aku sendiri juga lagi ngerasain gimana susahnya ngelupain orang yang di sayang. tapi seiring berjalannya waktu kita ngga bias seperti ini terus”an kan? . ada beberapa tips nih,,buat kamu kamu yang lagi pengen banget buat ngelupain seseorang, hope it works girls..

*Pertama, curhat ma temen lo, lepasin sesuatu yang sekiranya ganjel di hati lo.

*Kedua, hangout dan have fun. ajak seluruh temen, sahabat ataupun keluarga. tapii usahain jangan ke tempat yang biasa lo datengin sama dia. nanti bisa inget lagi atau malah bisa ketemu disana.

*Ketiga, cari hobi baru. do something positif, jangan kasih kesempatan waktu untuk diri lo untuk mengingat si dia. contoh hobinya: bantuin mama masak, nyapu jalanan, atau juga boleh peliharan macan!

*Keempat, buang semua foto,boneka atau semua barang yang ngingetin lo ama si dia.

*Kelima, lose contact!. jangan hubungi lagi, mau lewat telpon, sms atau e-mail. baiknya abaikan semua telpon, sms atau e-mail dari si dia.

*Keenam, sebaiknya lupain istilah “teman baik” atau “masih bisa jadi teman. nah, saat-saat seperti ini ada baiknya ga berhubungan ama si dia. ga untuk seterusnya sih. kasih dong kesempatan buat perasaan lo untuk pulih terlebih dahulu. .emang rada susah sih yang ini.

*Ketujuh, emang bukan saat yang tepat untuk membuka lembaran baru dengan cepat **secara masih sayang , tapi ga ada salahnya klo lo ngebuka hati lo untuk orang lain atau orang baru. mungkin aja ada orang yang bisa sayang dan nerima lo apa adanya secara pantas.

*Kedelapan, coba deh coba berpikir gini, “ngapain gue mikirin orang yang jelas-jelas ngga peduli sama gue?buang-buang waktu gue aja”.. emang susah sih..tapi ngga ada salahnya kan di coba? 

Dan GIRLS…inget yah... yang namanya kaum adam (cowok) ngga cuman ada satu kok. Mungkin kalo denger kata ini kalian akan reflek bilang “cowok emang banyak,tapi yang gue suka cuma dia ! “..hey..hey.. sekarang gini deh yah..mungkin benar kalo yang kamu suka itu dia..tapi itu hanya untuk SAAT INI..kalian harus coba tuh buat bangkit dari keterpurukkan kalian..ngga mau kan berlarut-larut sedih dan sakit hati? Well girls..good luck..and keep SMILING yaahhh..

**sumber : http://varfin.wordpress.com

i've been in this world as long as..

Lilypie Kids Birthday tickers
 

My Memories Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting