Rabu, 04 Mei 2011

Seputih Salju, Setinggi Bintang (PART 2)

Diposting oleh nonomiya mizumi di 15.22
sesaat icha diam dan termenung, *apa mungkin? mereka suka sama gue?*pikirnya dalam hati.


Tiara sudah menghabiskan nasi gorengnya, semantara icha masih diam termenung. entah mengapa kata yang terucap oleh tiara kini terngiang di pikiran icha..

"Cha, balik ke kelas yuk."

"Hah? oh iya..yuk."

sepanjang perjalanannya ke kelas pikiran icha tak lepas dari ucapan tiara. sesampainya di kelas..lagi-lagi The Orion's menatap icha dari ia memasuki kelas hingga ia duduk di tempatnya.

"tuh kan ra, mereka sinis gitu ngeliatin guenya."

"sinis apaan sih cha? orang mereka pada senyum-senyum begitu."

"ah bodo deh..bukan urusan..suka-suka mereka mau ngapain."

*bodo deh, anggep aja gak terjadi apa-apa..jangan sampe gue kepedean dan masuk ke rayuan gombal kelas mujaernya mereka* gerutunya dalam hati.

Setelah itu, guru fisika yang terkenal killer pun masuk ke kelas. Pak Gatot, yap..itu nama guru yang memiliki kumis tebal ala pak kades yang terkenal galak dan memiliki panggilan mematikan. gimana gak mematikan? setiap murid yang dia suruh maju ke depan selalu dibuatnya menderita dengan soal fisika yang susahnya tingkat dewa ! makanya setiap ia memanggil nama satu murid, bagi murid tersebut ia telah mendapat sebuah panggilan kematian.Ia meletakkan buku-buku tebalnya dia atas meja, lalu mengambil sebuah spidol dan menulis sebuah soal fisika di papan tulis. setelah selesai ia membalikkan badan dan menatap satu persatu murid di kelasnya itu.

"siapa yang berminat untuk mengerjakan soal di papan tulis?" tanyanya galak.

Semua murid terdiam sesaat..sunyi...sampai pada akhirnya terdapat dua orang murid yang mengacungkan tangannya, yang satu adalah icha dan yang satunya lagi Vano ! sungguh diluar dugaan, seisi kelas terkejut dan serentak mengalihkan perhatian mereka dan menatap vano..sebab,selama ini vano selalu mengacuhkan bahkan tidak pernah menganggap keberadaan seorang guru, tetapi sekarang ia menawarkan dirinya untuk mengerjakan soal yang susahnya tingkat dewa.

"Ya..hmm..Alyssa dan Vano..."

"Vano? Baru kali ini saya melihat vano ingin mengerjakan soal saya" lanjutnya.

"Baiklah..vano, silahkan maju ke depan dan kerjakan soal saya."

"Van, lo yakin kalo lo bisa?" tanya Nathan cemas.

"Masalah bisa apa engga mah itu urusan belakangan, yang penting gue udah punya image bagus di matanya icha.hahaha" jawabnya.

"Vano..cepat kerjakan soalnya" teriak pak gatot kesal.

"iye pak, woles aja sih.."

Vano pun berdiri dan beranjak dari bangkunya menuju ke depan kelas, namun ia terhenti sesaat ketika sampai di mejanya icha. dan ia tersenyum manis, membuat icha bingung dan heran.

"sori, papan tulisnya masih 6 langkah dari meja gue." katanya ketus.

"iya gue tau." jawab Vano.

*nih cewek gak ada rasa pedenya apa ya? gue udah senyum manis gitu kok dia biasa aja sih?senyum balik ke gue juga ngga, kurang ganteng apa gue?* gerutunya dalam hati.

sesampainya di depan kelas, ia mengambil spidol dan mulai mengerjakan soal. Tapi masalahnya, vano sama sekali gak ngerti sama tuh soal. *aduh, mampus gue..gimana nih? dapet senyumannya si icha engga, dapet soal susah iye..apes apes..* ujarnya dalam hati.

"Sebenarnya kamu bisa apa tidak mengerjakan soal itu?" tanya pak gatot kesal.

"Tadi sih bisa, tapi saya tiba-tiba saya lupa pak." jawabnya.

serentak seisi kelas tertawa keras, Vano merasa malu..seketika pandangannya beralih pada icha yang sedang tertawa kecil..manis,cantik,lugu pikirnya.

"Yasudah sana, kembali ke tempatmu." ujar pak gatot.

Vano pun kembali duduk di bangkunya, dan termenung sesaat.*gadis mungil itu manis juga ternyata kalau sedang tertawa* pikirnya dalam hati, lalu ia tersenyum.

"Van? kenapa lo? senyum-senyum gitu?" ujar Steve.

"gpp kok gue." jawabnya.

"Ah lo kayak gak tau aja stef, efek samping kalo dapet panggilan kematian" ledek Nathan.

"Ah apaan sih lo." gerutu Vano.

Mereka tertawa, Bel berbunyi menandakan waktunya pulang. Siswa pun bergegas merapikan buku dan memasukkan ke dalam tasnya lalu bergegas meninggalkan kelas.

"Cha..?" ujar Tiara

"Hmm..?"

"Bisa temenin gue ke toko buku?"

"Yah..ra, jangan sekarang lah..gak bisa gue, mau ke panti dulu. sori ya"

"Yaaaaah..yaudah deh, hati-hati yah cha..gue duluan."

"sip ra, lo juga yah."

Saat icha berjalan meninggalkan kelas, tanpa ia sadari ia di ikuti oleh 4 cowok ganteng..The Orion's !

"Dia mau kemana sih?" tanya Steve.

"Ssssst..jangan keras-keras bego, nanti dia denger !" jawab putra.

"gue denger sih tadi dia mau ke panti." jawab Nathan.

"Ke panti? ngapain dia ke panti?" Tanya Vano.

"Gak tau deh, mau jenguk anaknya kali." ujar Putra.

"hah? anak?" tanya Vano polos.

"hahaha..gue becanda kali, mana tau gue dia mau ngapain..emang gue emaknya !"

####
Sesaat mereka tertawa kecil. Sampai pada akhirnya mereka dan icha telah sampai di sebuah panti asuhan bernama "Cahaya Bunda".

"Kak ichaaaaaaaaa......" terdengar suara seorang anak kecil yang memanggil nama icha dan berlari menghampiri icha kemudian memeluknya.

"iya cantik? duhh, kakak kangen banget sama amel..amel apa kabar?" tanyanya lembut.

"baik kok kak..." jawab amel polos.

"kak....apa kabar?" teriak salah seorang anak kecil yg menghampiri icha.

"Baik sayang, kamu gimana?"

"baik kok kak..kangen deh sama kakak."

"haha..sama..aku juga kangen, yaudah yuk..masuk ke dalem.."ajak icha.

Icha sudah berada di dalam panti, sementara Vano Cs. berada diantara semak-semak. Mereka melihat senyum lembut dan tulus dari seorang icha, orang yang selama ini selalu ketus jika berhadapan dengan mereka. Mereka semua tertegun,takjub,kagum..bagaimana tidak? ternyata masih ada Seorang belia yang peduli terhadap anak-anak yatim, dan itu adalah Icha.

"Gak nyangka gue. sumpah." ujar Steve takjub.

"Sama gue juga." ujar Nathan tercengang.

Sesaat mereka terdiam dan memutuskan untuk pulang ke rumahnya masing-masing.

####

Sesampainya di rumah masing-masing. Nathan yang terngiang senyum manisnya Alyssa, bingung. Kenapa cewek itu bisa ada di pikirannya sampai saat ini?
ia terus-terusan terbayang wajah icha saat tersenyum bersama anak-anak yatim itu. Entah mengapa, ia merasa ada yang berbeda dari senyuman icha itu. Ia merasa hangat,nyaman,dan ia betul-betul bisa merasakan rasa tulus yang icha sampaikan melalui senyumnya. Ada apa sebenarnya? sudah lama nathan tidak merasakan kehangatan dan nyaman seperti yang terpancar dari diri Alyssa.

hehehe..part 2, done.
penasaran? kritik dan sarannya plis ! :D

0 komentar:

Posting Komentar

Rabu, 04 Mei 2011

Seputih Salju, Setinggi Bintang (PART 2)

Diposting oleh nonomiya mizumi di 15.22
sesaat icha diam dan termenung, *apa mungkin? mereka suka sama gue?*pikirnya dalam hati.


Tiara sudah menghabiskan nasi gorengnya, semantara icha masih diam termenung. entah mengapa kata yang terucap oleh tiara kini terngiang di pikiran icha..

"Cha, balik ke kelas yuk."

"Hah? oh iya..yuk."

sepanjang perjalanannya ke kelas pikiran icha tak lepas dari ucapan tiara. sesampainya di kelas..lagi-lagi The Orion's menatap icha dari ia memasuki kelas hingga ia duduk di tempatnya.

"tuh kan ra, mereka sinis gitu ngeliatin guenya."

"sinis apaan sih cha? orang mereka pada senyum-senyum begitu."

"ah bodo deh..bukan urusan..suka-suka mereka mau ngapain."

*bodo deh, anggep aja gak terjadi apa-apa..jangan sampe gue kepedean dan masuk ke rayuan gombal kelas mujaernya mereka* gerutunya dalam hati.

Setelah itu, guru fisika yang terkenal killer pun masuk ke kelas. Pak Gatot, yap..itu nama guru yang memiliki kumis tebal ala pak kades yang terkenal galak dan memiliki panggilan mematikan. gimana gak mematikan? setiap murid yang dia suruh maju ke depan selalu dibuatnya menderita dengan soal fisika yang susahnya tingkat dewa ! makanya setiap ia memanggil nama satu murid, bagi murid tersebut ia telah mendapat sebuah panggilan kematian.Ia meletakkan buku-buku tebalnya dia atas meja, lalu mengambil sebuah spidol dan menulis sebuah soal fisika di papan tulis. setelah selesai ia membalikkan badan dan menatap satu persatu murid di kelasnya itu.

"siapa yang berminat untuk mengerjakan soal di papan tulis?" tanyanya galak.

Semua murid terdiam sesaat..sunyi...sampai pada akhirnya terdapat dua orang murid yang mengacungkan tangannya, yang satu adalah icha dan yang satunya lagi Vano ! sungguh diluar dugaan, seisi kelas terkejut dan serentak mengalihkan perhatian mereka dan menatap vano..sebab,selama ini vano selalu mengacuhkan bahkan tidak pernah menganggap keberadaan seorang guru, tetapi sekarang ia menawarkan dirinya untuk mengerjakan soal yang susahnya tingkat dewa.

"Ya..hmm..Alyssa dan Vano..."

"Vano? Baru kali ini saya melihat vano ingin mengerjakan soal saya" lanjutnya.

"Baiklah..vano, silahkan maju ke depan dan kerjakan soal saya."

"Van, lo yakin kalo lo bisa?" tanya Nathan cemas.

"Masalah bisa apa engga mah itu urusan belakangan, yang penting gue udah punya image bagus di matanya icha.hahaha" jawabnya.

"Vano..cepat kerjakan soalnya" teriak pak gatot kesal.

"iye pak, woles aja sih.."

Vano pun berdiri dan beranjak dari bangkunya menuju ke depan kelas, namun ia terhenti sesaat ketika sampai di mejanya icha. dan ia tersenyum manis, membuat icha bingung dan heran.

"sori, papan tulisnya masih 6 langkah dari meja gue." katanya ketus.

"iya gue tau." jawab Vano.

*nih cewek gak ada rasa pedenya apa ya? gue udah senyum manis gitu kok dia biasa aja sih?senyum balik ke gue juga ngga, kurang ganteng apa gue?* gerutunya dalam hati.

sesampainya di depan kelas, ia mengambil spidol dan mulai mengerjakan soal. Tapi masalahnya, vano sama sekali gak ngerti sama tuh soal. *aduh, mampus gue..gimana nih? dapet senyumannya si icha engga, dapet soal susah iye..apes apes..* ujarnya dalam hati.

"Sebenarnya kamu bisa apa tidak mengerjakan soal itu?" tanya pak gatot kesal.

"Tadi sih bisa, tapi saya tiba-tiba saya lupa pak." jawabnya.

serentak seisi kelas tertawa keras, Vano merasa malu..seketika pandangannya beralih pada icha yang sedang tertawa kecil..manis,cantik,lugu pikirnya.

"Yasudah sana, kembali ke tempatmu." ujar pak gatot.

Vano pun kembali duduk di bangkunya, dan termenung sesaat.*gadis mungil itu manis juga ternyata kalau sedang tertawa* pikirnya dalam hati, lalu ia tersenyum.

"Van? kenapa lo? senyum-senyum gitu?" ujar Steve.

"gpp kok gue." jawabnya.

"Ah lo kayak gak tau aja stef, efek samping kalo dapet panggilan kematian" ledek Nathan.

"Ah apaan sih lo." gerutu Vano.

Mereka tertawa, Bel berbunyi menandakan waktunya pulang. Siswa pun bergegas merapikan buku dan memasukkan ke dalam tasnya lalu bergegas meninggalkan kelas.

"Cha..?" ujar Tiara

"Hmm..?"

"Bisa temenin gue ke toko buku?"

"Yah..ra, jangan sekarang lah..gak bisa gue, mau ke panti dulu. sori ya"

"Yaaaaah..yaudah deh, hati-hati yah cha..gue duluan."

"sip ra, lo juga yah."

Saat icha berjalan meninggalkan kelas, tanpa ia sadari ia di ikuti oleh 4 cowok ganteng..The Orion's !

"Dia mau kemana sih?" tanya Steve.

"Ssssst..jangan keras-keras bego, nanti dia denger !" jawab putra.

"gue denger sih tadi dia mau ke panti." jawab Nathan.

"Ke panti? ngapain dia ke panti?" Tanya Vano.

"Gak tau deh, mau jenguk anaknya kali." ujar Putra.

"hah? anak?" tanya Vano polos.

"hahaha..gue becanda kali, mana tau gue dia mau ngapain..emang gue emaknya !"

####
Sesaat mereka tertawa kecil. Sampai pada akhirnya mereka dan icha telah sampai di sebuah panti asuhan bernama "Cahaya Bunda".

"Kak ichaaaaaaaaa......" terdengar suara seorang anak kecil yang memanggil nama icha dan berlari menghampiri icha kemudian memeluknya.

"iya cantik? duhh, kakak kangen banget sama amel..amel apa kabar?" tanyanya lembut.

"baik kok kak..." jawab amel polos.

"kak....apa kabar?" teriak salah seorang anak kecil yg menghampiri icha.

"Baik sayang, kamu gimana?"

"baik kok kak..kangen deh sama kakak."

"haha..sama..aku juga kangen, yaudah yuk..masuk ke dalem.."ajak icha.

Icha sudah berada di dalam panti, sementara Vano Cs. berada diantara semak-semak. Mereka melihat senyum lembut dan tulus dari seorang icha, orang yang selama ini selalu ketus jika berhadapan dengan mereka. Mereka semua tertegun,takjub,kagum..bagaimana tidak? ternyata masih ada Seorang belia yang peduli terhadap anak-anak yatim, dan itu adalah Icha.

"Gak nyangka gue. sumpah." ujar Steve takjub.

"Sama gue juga." ujar Nathan tercengang.

Sesaat mereka terdiam dan memutuskan untuk pulang ke rumahnya masing-masing.

####

Sesampainya di rumah masing-masing. Nathan yang terngiang senyum manisnya Alyssa, bingung. Kenapa cewek itu bisa ada di pikirannya sampai saat ini?
ia terus-terusan terbayang wajah icha saat tersenyum bersama anak-anak yatim itu. Entah mengapa, ia merasa ada yang berbeda dari senyuman icha itu. Ia merasa hangat,nyaman,dan ia betul-betul bisa merasakan rasa tulus yang icha sampaikan melalui senyumnya. Ada apa sebenarnya? sudah lama nathan tidak merasakan kehangatan dan nyaman seperti yang terpancar dari diri Alyssa.

hehehe..part 2, done.
penasaran? kritik dan sarannya plis ! :D

0 komentar on "Seputih Salju, Setinggi Bintang (PART 2)"

Posting Komentar

i've been in this world as long as..

Lilypie Kids Birthday tickers
 

My Memories Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting